Bacaan 1: Kej 17:1. 9-10. 15-22
Injil: Mat 8:1 – 4
DALAM sebuah hubungan, apapun itu, hal yang harus dihindari adalah perasaan ragu terhadap relasi. Hubungan yang baik tentu harus dilandasi dengan rasa percaya dan jujur.
Saat kedua hal tersebut mulai meluntur, maka relasimu tentu sudah tidak nyaman lagi.
Ketika muncul keraguan kepada pasangan, artinya kamu tidak percaya lagi.
Ragu mungkin termasuk sepele. Namun hal itu bisa merusak relasi bahkan muncul rasa jengkel, kesal dan merasa tidak dihargai.
Abraham sempat meragukan Allah, saat Ia menjanjikan keturunan yang banyak kepadanya.
Lalu tertunduklah Abraham dan tertawa serta berkata dalam hatinya: “Mungkinkah bagi seorang yang berumur seratus tahun dilahirkan seorang anak dan mungkinkah Sara, yang telah berumur sembilan puluh tahun itu melahirkan seorang anak?”
Abraham mencoba menyodorkan Ismail sebagai anak perjanjian dengan-Nya. Karena saat itu, Ismail-lah anaknya yang ada.
Namun usulan itu ditolak Allah.
“Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak… Tetapi perjanjian-Ku akan Kuadakan dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada waktu seperti ini juga.”
Ismail adalah anak kedagingan (persetubuhan) sedangkan Ishak adalah anak kerohanian karena Sara mandul. Jadi Ishak lahir hanya karena janji Allah.
Justru seorang penderita kusta yang mendatangi Yesus, patut dicontoh. Dia percaya pada Yesus namun tetap rendah hati saat memohon kepada-Nya.
Sambil sujud menyembah Dia dan berkata: “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.”
Penderita kusta itu tentu tahu bahwa Yesus punya kemampuan untuk mentahirkannya, namun masalahnya adalah apakah Yesus mau?
Maka ia mencoba memohon dengan kerendahanhatinya.
Rupanya gayung bersambut, Tuhan Yesus menanggapi permohonannya.
“Aku mau, jadilah engkau tahir.”
Karena kewenangan memberi tahir ada pada imam, maka Tuhan Yesus menyuruhnya pergi kepada imam untuk melapor dan mempersembahkan persembahan seperti yang diperintahkan Musa.
Pesan hari ini
Ketika Allah menginginkan hal-hal yang kelihatan mustahil terjadi, jangan pernah meragukan kemampuan-Nya. Perlu kerendahan untuk melihat bagaimana Allah bekerja menggenapi janji-Nya.
Percayalah, Tuhan akan merespon permohonanmu.
“Resep untuk hidup bahagia: tambahkan Yesus di dalamnya. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”