Jangan Ragu dan Takut Menanggapi Pengutusan-Nya

0
261 views
Film Tuhan Yesus bersama para murid saat Perjamuan Akhir

Bacaan 1: Yes 49:1-6

Injil: Yoh 13:21-33. 36-38

Sebagai seorang geologist tentu habitat pengetahuanku adalah soal batuan. Suatu ketika, saya ditugaskan di bagian “Business Development”. Proyek-proyek yang harus kukerjakan tentu saja seputar pertambangan.

Namun, karena “core business” perusahaan dimana saya bekerja adalah semen dan “readymix concrete” maka saya mendapat tugas membangun pabrik “readymix” beton yang sering disebut “batching plant”.

Bisa dibayangkan, betapa stress kurasakan karena konstruksi bukan bidangku.

Namun diam saja tidak akan menyelesaikan masalah. Saya mulai kerjakan dari membuat “Time Schedule”, design, menghitung material, menghubungi kontraktor dan mulai membangun, berhasil.

Ternyata saya bisa, kuncinya adalah ‘tindakan’. Satu langkah kecil ke depan, mampu menjadi sumber inspirasi dan memotivasiku.

Banyak umat saat diajak pelayanan, selalu mengatakan maaf saya sibuk atau maaf saya tidak bisa mengerjakan itu dan sebagainya.

Banyak alasan dikemukakan untuk menolak.

Dalam nubuat Nabi Yesaya tentang panggilan dan pengutusan Allah kepada bangsa Israel, ia menyampaikan bahwa Allah akan memperlengkapi segala kekurangan yang ada padanya dan senantiasa menyertainya.

Bangsa Israel adalah bangsa kecil dibanding bangsa lain, namun jika Allah sudah berkehendak maka terjadilah. Dia sudah memilihnya sebagai ”Bangsa Terpilih” sejak awal bangsa itu bahkan sebelum dunia ada.

“TUHAN telah memanggil saya sejak dari kandungan telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku.”

Dalam keadaan terdesak dua orang murid-Nya malah mengkhianati dan menyangkal-Nya, mereka adalah Yudas Iskariot dan Simon Petrus. Sejatinya mereka dan murid lainnya, akan diutus untuk mewartakan “Kabar Sukacita Allah”, namun keraguan dan tekanan telah menghancurkan mereka.

Namun Tuhan tetap mengasihi mereka.

Simon Petrus dikemudian hari menyesali perbuatannya, bertobat lalu kembali kepada komunitas-Nya. Sementara Yudas Iskariot meski menyesal dan bertobat namun memilih memisahkan diri lalu mengakhiri hidupnya.

Maka dalam perjamuan akhir, Yudas Iskariot “diusir” oleh Yesus.

“Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera.”

Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam.

Pesan hari ini

Jangan melarikan diri saat seseorang memberitahumu bahwa Tuhan membutuhkan tenagamu. Apapun situasimu, Tuhan akan memperlengkapi dan senantiasa menyertaimu.

Semoga dalam pekan suci ini kita tetap setia kepada Yesus apa pun situasimu.

“Ikuti kata hatimu, lakukan hal-hal yang membuatmu bahagia.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here