Jangan Ragu, Percayalah pada Tuhan

0
674 views
Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini, by Vatican News

Senin, 20 Februari 2023

  • Sir. 1:1-10.
  • Mzm. 93:1ab,1c-2,5.
  • Mrk. 9:14-29.

“TUHAN tidak selalu memenuhi ekspektasi kita, tetapi Tuhan selalu memenuhi janji-Nya.”

Jika Tuhan mengatakan Dia tidak akan meninggalkan kita, maka Dia tidak akan meninggalkan kita.

Jika Tuhan mengatakan Dia tidak akan membiarkan kita, maka Dia tidak akan membiarkan kita.

Tuhan tidak pernah berjanji bahwa Dia akan membebaskan kita dari setiap kesusahan kita secara instan, tetapi Dia berjanji bahwa Dia akan selalu berjalan bersama kita dan memegang erat tangan kita.

Namun demikian masih banyak orang yang masih merasa ragu dengan kalimat-kalimat itu, karena kita sedang berada di keadaan yang sulit—sebuah keadaan yang kelihatannya sudah tidak ada jalan keluarnya.

Kita mungkin sedang bertanya-tanya, “Apakah Tuhan sungguh masih ada bersama dengan saya di tengah-tengah keadaan ini?

Mungkin kita sudah berdoa kepada Tuhan terus menerus, tetapi rasanya Tuhan tidak pernah ada bersama dengan kita.

Seorang ibu mensyeringkan saat-saat dia harus meninggalkan rumah dengan anak-anaknya yang masih kecil-kecil.

“Waktu itu saya hanya berpikir bahwa saya harus menyelamatkan anak-anak dan membawanya pergi,” katanya memulai syering.

“Saya tidak pikir soal harta benda dan kekayaan serta bagaimana kehidupan ke depan, saya hanya fokus pada hidup anak-anak,” kenangnya.

“Saya bisa saja meninggalkan anak-anak di rumah orang tuaku, namun itu tidak aku lakukan, saya percaya Tuhan pasti membuka jalan untuk kehidupan kami,” sambungnya.

“Ayahnya anak-anak kalap dan mengusir kami karena ketahuan perilakunya yang menyimpang dan punya perempuan lain bahkan sudah punya anak,” ujarnya.

“Untuk menutupi salahnya Dia marah dan menuduh balik diriku dan tidak mengakui anak-anak sebagai anaknya,” paparnya.

“Sikapnya itu sangat menyakitkanku dan anak-anak, maka kami putuskan pergi dari rumah dan kemudian pindah ke kota lain,” lanjutnya

“Setelah bebrapa saat kami tinggalkan rumah barulah muncul keraguan bagaimana hidupku dan anak-anakku, bagaimana sekolah dan masa depan anak-anakku, bagaimana masa depan anak-anakku,” sambungnya.

“Dalam situasi itu, hanya kepercayaan pada kasih Tuhan yang membuatku mantap tanpa keraguan meninggalkan rumah mewah dengan segala harta kekayaan,” ujarnya.

“Saya percaya Tuhan pasti menjaga dan memenuhi hidup dan masa depan kami dengan kebaikan,” tegasnya.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

Maka kata Yesus kepada mereka: “Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu kemari.”

Yesus dalam kesempatan ini mengajak para murid untuk menanamkan rasa percaya penuh akan kasih Allah.

“Percaya” merupakan kata kunci untuk masuk ke dalam relasi pribadi dengan Yesus.

Dari relasi itulah akan lahir kesembuhan, pemulihan, sukacita, damai, dan keselamatan.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku sungguh percaya dengan Tuhan?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here