Jangan Salah Memilih

0
392 views
Jangan salah memilih jalan

Bacaan 1: Kej 13:2. 5-18

Injil: Mat 7:6. 12-14

Dalam sebuah kesempatan perjumpaan dengan para sukarelawannya pada Pilpres 2014 dan 2019 di Bogor, Presiden Jokowi kembali mengingatkan bangsa Indonesia:

“Oleh sebab itu, jangan salah memilih pemimpin karena keadaan dunia tidak normal. Global tidak normal geopolitiknya, karena perang dan juga geoekonominya,”

Saat ini hingga beberapa tahun mendatang, keadaan dunia masih tidak sedang baik-baik saja. Masih banyak situasi tidak menentu secara global, baik finansial, energi, pangan demikian pula situasi geopolitik dunia.

Presiden Jokowi telah meletakkan dasar kuat untuk menyongsong masa depan cerah bagi bangsa Indonesia keluar dari status negara berkembang menjadi negara maju. Jangan sampai karena salah memilih pemimpin maka bangsa Indonesia kembali terjerembab ke dasar ketidakpastian.

Dalam akhir khotbah-Nya di bukit, Tuhan Yesus juga mengingatkan orang banyak agar “tidak salah memilih jalan”. Ia telah meletakkan dasar sebuah pilihan yang benar untuk para murid-Nya, itulah bentuk panggilan umat Kristiani.

Kita dipanggil melewati jalan yang telah Yesus siapkan, jalan penuh perjuangan, menuntut setia dan disiplin namun menuntun pada hidup kekal.

“Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya;

karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.”

Jalan sempit sudah pasti penuh perjuangan dan penderitaan namun akhir jalan itu benar-benar menuju “pintu kebahagiaan kekal”.

Namun sayang, masih banyak orang yang memilih jalan lain dengan kenampakan lebar, enak dilewati padahal ujung jalannya putus dan membuat bahaya bagi yang melewatinya.

Lot memilih daerah yang “nampaknya” penuh kesejahteraan. Namun ia tidak sadar bahwa daerah itu dekat Sodom dan Gomorah, yang penduduknya sangat jahat kepada Allah. Kedekatan terhadap sumber kejahatan dapat menjadi ancaman terbesar Lot dikemudian hari.

Berbeda dengan Abram yang memilih menerima apa adanya (tidak ambisius) sebab ia percaya dengan janji Allah:

  • Allah akan memberikan “Tanah Terjanji” yang sangat indah dan subur
  • Abram akan menurunkan banyak bangsa (padahal istrinya mandul)

Pesan hari ini

Jangan salah memilih karena kenampakan-kenampakan lahiriah yang indah.

Berdoa mohon bimbingan Tuhan agar diberikan hikmat dan mampu memilih yang tepat.

“Hidup ini pilihan, hari ini adalah pilihan yang kamu ambil di masa lalu. Bijaklah dalam memilih langkahmu selanjutnya.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here