Bacaan 1: 1Sam 15:16-23
Injil: Mrk 2:18-22
ADA beberapa generasi bisa dikenali beserta sifat-sifat yang membedakannya.
Ada generasi:
- Baby Boomers (kelahiran 1946-1964);
- Generasi X (1965-1980);
- Generasi Y atau Generasi Milenial (1981-1995);
- Generasi Z (1996-2010);
- Generasi Alpha (lahir 2011-sekarang).
Sebagai generasi transisi antara Baby Boomers dan X, saya merasa bahagia karena bertemu dengan semua generasi tersebut.
Sekaligus mengalami semua perkembangan zaman. Saya menyebutnya sebagai “generasi tiga zaman”.
Semakin tua jenis generasinya maka bisa dipastikan akan sulit mengikuti perkembangan zaman.
Orangtua saya yang merupakan Baby Boomers, mengalami kesulitan, saat harus belajar menggunakan gadget.
Demikian juga generasi saat ini, mungkin mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dan memahami cara berpikir eyang-eyang mereka.
Mereka yang tidak bisa mengikuti perkembangan zaman pasti akan tergilas zaman baru itu.
Tuhan Yesus datang ke dunia membawa suatu ajaran baru.
Cara pandang baru terhadap pemahaman pelaksanaan Hukum Taurat yang berdasarkan kasih.
Sedangkan orang-orang Farisi melaksanakan Hukum Taurat secara “letterlijk”, pola lama misalnya puasa sebagai kewajiban hukum.
Mestinya puasa dilaksanakan untuk sebuah tujuan, yaitu keprihatinan (duka). Murid Yohanes berpuasa karena sedang berduka, yaitu Yohanes dipenjara.
Maka pemahaman yang dibawa Yesus harus ditempatkan dalam pola pikir yang baru dan habitus baru. Namun mereka tidak mau mengikuti ajaran baru Yesus tersebut bahkan menolak-Nya (tidak taat Allah).
“…Tetapi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula.”
Demikian sabda-Nya.
Sebagai orang beriman, harus taat kepada kehendak Allah.
Karena ketidaktaatan Saul atas kehendak-Nya, maka kekuasaannya sebagai Raja Israel dicabut Tuhan.
Raja Saul diminta menumpas seluruh orang Amalek, karena mereka menghalangi bangsa Israel saat pergi dari Mesir.
Namun Saul malah melindungi Agag, Raja Amalek serta menjarah barang-barang mereka.
Pesan hari ini
Sebagai katolik maka harus taat pada ajaran kasih Kristus. Mendasarkan seluruh perbuatan pada “Hukum Kasih” dan bukan karena kewajiban.
Pola hidup lama tidak bisa dibawa ke dalam zaman milenial apalagi alpha, kamu akan tergilas oleh karenanya.
“Menaati perintah Tuhan tanpa kepatuhan memberi berkat bagi semua orang di sekitarmu adalah omong kosong. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”