Jumat 4 Agustus 2023.
- Im. 23:1,4-11,15-16,27,34b-37.
- Mzm. 81:3-4,5-6ab,10-11ab;
- Mat. 13:54-58.
KITA semua pasti mengalami penolakan dalam hidup. Bahkan orang sukses sekalipun di awal perjuangannya mengalami penolakan beribu kali.
Proses yang paling sulit memang menerima penolakan.
Karena sering kali kita terlalu menaruh ekspektasi terhadap apa yang kita utarakan atau lakukan. Hingga ketika muncul penolakan kita merasa down, dan tidak berharga.
Untuk itu, kita harus ingat bahwa jangan selalu menganggap penolakan orang lain adalah patokan yang paling benar setiap kita berbuat sesuatu.
Penolakan itu bukan akhir dari hidup kita. Maka sangat penting, mengambil langkah yang tepat yakni mengubah perspektif penolakan sebagai kegagalan menjadi sebuah peluang menuju yang lebih baik.
Jika kita mau menerima penolakan sebagai hal positif, pasti kita akan lebih bahagia dalam menjalani kehidupan.
Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,
“Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: “Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya.”
Dalam kehidupan ini, tanpa kita sadari kita sering menuntut banyak hal.
Kita sering lupa untuk membuka hati bagi Tuhan.
Mujizat akan terjadi apabila kita mau membuka hati bagi-Nya dan dengan rendah hati melaksanakan ajaran-Nya.
Tuhan memberikan kebebasan bagi kita: menerima Dia berarti kita terbuka untuk-Nya, atau menolak–Nya, berarti kita tertutup untuk Dia.
0rang yang menerima, akan mudah percaya, dan sebaliknya bagi orang yang tertutup, percaya merupakan suatu perjuangan yang berat.
Penolakan tidak dapat dijadikan alasan untuk menyerah. Kita harus bergiat untuk berkarya sekalipun ditolak.
Seperti Yesus tidak berhenti berkarya, demikian pula kita jangan cepat menyerah. Jangan kita kalah dengan situasi tersebut.
Sebaliknya, kita harus menang dengan cara menunjukkan kualitas kita.
Penolakan tidak dapat dijadikan alasan untuk menyerah. Kita harus bergiat untuk berkarya sekalipun ditolak.
Seperti Yesus tidak berhenti berkarya, demikian pula kita jangan cepat menyerah. Jangan kita kalah dengan situasi tersebut.
Sebaliknya, kita harus menang dengan cara menunjukkan kualitas kita.
Penolakan tidak dapat dijadikan alasan untuk menyerah. Kita harus bergiat untuk berkarya sekalipun ditolak.
Seperti Yesus tidak berhenti berkarya, demikian pula kita jangan cepat menyerah.
Jangan kita kalah dengan situasi tersebut! Sebaliknya, kita harus menang dengan cara menunjukkan kualitas
Bagaimana dengan diriku?
Apakah aku telah membuka hati bagi Tuhan?