Jumat, 6 September 2024
1Kor 4:1-5;
Mzm 37:3-4.5-6.27-28. 39-40; Luk 5:33-39.
KEHIDUPAN ini memiliki alur yang tidak dapat kita tebak. Apa yang akan kita dapatkan esok hari, begitu juga dengan kesempatan yang bisa kita peroleh.
Kesempatan atau nilai baru kehidupan memang bukan jaminan untuk menjadi sukses, namun kesempatan atau nilai baru dalam kehidupan yang dimanfaatkan dengan baik bisa menjadi pembuka jalan kita menuju kesuksesan.
Hanya, selalu perlu diingat bahwa kesempatan tidak datang begitu saja. Kita tidak bisa menunggu kesempatan muncul. Kita harus berani membuka hati dan menyambut kesempatan dan nilai baru yang ditawarkan.
Setiap orang atau individu memiliki kesempatan masing-masing, namun semuanya kembali kepada diri sendiri, seberapa besar kesungguhan untuk memanfaatkan kesempatan yang ada.
“Tidak mudah meninggalkan kebiasaan itu,” kata seorang bapak.
“Untuk lepas dari kebiasaan itu perlu usaha terus menerus. Itulah yang saya jalani untuk menemukan kebiasaan dan kesempatan baru.
Hidup lama yang diwarnai dengan aneka pemujaan nafsu telah membawaku pada kenestapaan, bukan hanya diriku namun juga derita bagi isteri dan anak-anakku.
Kadang kesadaranku mengingatkan untuk kembali ke jalan yang baik namun kebiasaan yang telah lama aku jalani, seperti menarik dan mengikatku hingga keinginan semata dan sulit terwujud.
Hingga suatu hari anakku perempuan menerima komuni baru, dan waktu rekoleksi itulah aku benar-benar mengalami pencerahan. Aku ingin menerima Yesus seperti anakku. Sejak itu, aku membangun hidup baru,” ujarnya
Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian, “Orang-orang Farisi itu berkata pula kepada Yesus: Murid-murid Yohanes sering berpuasa dan sembahyang, demikian juga murid-murid orang Farisi, tetapi murid-murid-Mu makan dan minum.”
Jawab Yesus kepada mereka: ”Dapatkah sahabat mempelai laki-laki disuruh berpuasa, sedang mempelai itu bersama mereka?”
Yesus menjelaskan bahwa kehadiran-Nya membawa sukacita dan pembaharuan yang tidak dapat disesuaikan dengan tradisi lama. Seperti pengantin yang berada di tengah-tengah pesta, kehadiran Kristus membawa sukacita dan pembaharuan yang tidak sesuai dengan kesedihan dan puasa.
Yesus mengingatkan bahwa sering kali orang cenderung lebih memilih yang lama daripada yang baru, karena perubahan memerlukan penyesuaian dan keterbukaan hati.
Kehidupan baru dalam Kristus menawarkan lebih dari sekadar perubahan permukaan; ia menawarkan kesempatan untuk kehidupan yang benar-benar baru. Meskipun perubahan ini tidak selalu mudah dan sering kali menantang, kita dipanggil untuk membuka hati kita dan menerima pembaharuan yang Tuhan tawarkan.
Melalui iman dan ketaatan kepada Kristus, kita dapat mengalami kehidupan yang lebih penuh dan memuaskan.
Bagaimana dengan diriku?
Apakah aku terbuka akan ajaran dan tradisi baru dalam Kristus?
terima kasih renungannya.