Jangan “Tunggu dan Lihat” Allah Bertindak

0
40 views

Bacaan 1: Kis 5:34-42
Injil: Yoh 6:1-15

Seseorang yang berpikiran maju biasanya membuang sikap “tunggu dan lihat”. Ia akan selalu melihat lalu memanfaatkan setiap peluang yang ada dan tidak mengabaikannya. Jadi, peluang tanpa usaha hasilnya akan sia-sia saja.

Dalam istilah Bahasa Inggris, sikap “tunggu dan lihat” sering disebut sebagai “wait and see”.

Sanhedrin atau Mahkamah Agama Yahudi menerima nasihat Gamaliel, satu rabbi terbesar pada abad pertama yang merupakan guru dari Rasul Paulus, untuk bersikap “tunggu dan lihat”.

“Janganlah bertindak terhadap orang-orang ini. Biarkanlah mereka, sebab jika maksud dan perbuatan mereka berasal dari manusia, tentu akan lenyap, tetapi kalau berasal dari Allah, kamu tidak akan dapat melenyapkan orang-orang ini; mungkin ternyata juga nanti, bahwa kamu melawan Allah.”

Gamaliel menasihati untuk menunggu (tunggu dan lihat) apakah Allah akan bertindak terhadap gerakan para rasul dalam mengajarkan ajaran Tuhan Yesus. Ia mengambil contoh peristiwa Gerakan Teudas dan Yudas dari Galilea yang akhirnya hilang dengan sendirinya (karena Allah bertindak) tanpa harus dilawan.

Jelas ini bukan nasihat yang baik bagi kita orang Kristiani.

Dalam kasus seperti itu, kita diajarkan untuk senantiasa menguji buah-buahnya dan memperhatikan kata-kata yang sesuai dengan injil dan ajaran Gereja.

Para murid saat dihadapkan pada masalah pelik tentang makanan bagi orang banyak, awalnya juga mengambil sikap “tunggu dan lihat” dengan berbagai alasan.

Hanya seorang Andreas, yang memiliki inisiatif untuk menerima “tantangan” Sang Guru.

“Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?”

Namun inilah yang diharapkan Tuhan Yesus, karena sebetulnya Ia tahu apa yang harus dilakukan (membuat mukjizat memperbanyak roti dan ikan). Namun Tuhan ingin melibatkan para murid dalam karya-Nya itu.

Tuhan Yesus juga mengajarkan para murid untuk tetap fokus pada tugas pengutusan.

Ia memilih menyingkir ketika orang banyak itu ingin menjadikan-Nya sebagai seorang raja di Israel. Karena bukan itu tugas pengutusan-Nya datang ke dunia. Dia datang sebagai Sang Juru Selamat umat manusia, menebus dosa manusia.

Pesan hari ini

Sikap “tunggu dan lihat” apakah Allah akan bertindak bukanlah sikap seorang Kristiani. Namun ujilah buah-buahnya (berinisiatif) apakah sesuai dengan kehendak-Nya dan ajaran Gereja.

“Kujalani bila membuatku senang, kuhancurkan bila bisa membunuh. Bergembira jangan sampai bersedih.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here