Bacaan 1: Kej 49:2. 8-10
Injil: Mat 1:1 – 17
BANYAK orang sering menyalahartikan singkatan “Jas Merah” sebagai “Jangan sekali-kali melupakan sejarah”.
Menurut sejarawan Rushdy Hoesein, makna yang benar adalah “Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah”.
Setiap orang punya sejarah, punya masa lalu, termasuk bangsa kita Indonesia.
Berbagai teori telah dipaparkan mengenai asal-usul bangsa yang kaya akan beragam suku ini. Ada yang mengatakan bangsa Indonesia berasal dari Tiongkok, Melayu dan Taiwan.
Teori yang terkenal adalah bahwa sejarah bangsa Indonesia berasal dari Yunan, China Selatan.
Tuhan Yesus adalah 100% Allah dan 100% manusia.
Sebagai manusia, Ia juga punya masa lalu. Silsilah keluarga hingga kehadiran-Nya ke dunia.
Allah telah mempersiapkan kedatangan-Nya jauh sebelum Ia lahir ke dunia.
Seluruhnya ada: empat belas keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan ke Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.
Perlu 3x 14 generasi sejak Bapa Abraham sampai kepada Kristus.
Bahkan Yakub pun dalam amanatnya kepada anak-anaknya sebelum ia meninggal telah menubuatkan bahwa tongkat kerajaaan tidak akan berpindah dari Yehuda.
“Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda ataupun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai dia datang yang berhak atasnya, maka kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.”
Yakub memberi berkat kepada anak-anaknya sebelum meninggal, terutama tentang pemerintahan suku Yehuda di masa depan.
Garis keturunan Tuhan Yesus berasal dari Yehuda yang menurunkan Daud dan Yusuf ayah duniawi-Nya. Sehingga Yesus sering dipanggil sebagai “Yesus Anak Daud”.
Tuhan Yesus datang ke dunia dengan mengemban pengutusan dari Allah Bapa sebagai “Sang Juru Selamat”.
Pesan hari ini
Setiap orang punya masa lalu, sejarah asal-usulnya. Setiap orang hadir ke dunia dengan tugas pengutusan masing-masing sama seperti Tuhan Yesus yang hadir sebagai “Sang Juru Selamat”.
“Jangan merenungkan masa lalu, namun jangan lupakan masa lalu juga. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”