![](https://www.sesawi.net/wp-content/uploads/2016/07/para-peserta-retret-selesai-kegiatan-retret-berpose-bersama-pendmaping-dan-para-dosen-pontianak-696x391.jpg)
SELAMA tiga hari, tanggal 15-18 Juli 2016 lalu, dan mengambil lokasi di Rumah Retret Jean Marie Susteran KFS, sebanyak 54 mahasiswa-mahasiswi yang akan melaksanakan Kuliah Bakti Mahasiswa (KBM) di beberapa paroki di Keuskupan Agung Pontianak mengikuti Retret Rasul Sosial. Program acara Retret Rasul Sosial ini digelar atas kerjasama Komisi PSE-KWI dan Sekolah Tinggi Pastoral (STP) St. Agustinus Pontianak. Program ini dirancang untuk pembekalan bagi para mahasiswa-mahasiswi yang akan melaksanakan KBM.
Retret Rasul Sosial ini didampingi langsung oleh Tim Komisi PSE-KWI Jakarta yang terdiri dari Pastor FX Teguh Santoso, Pastor Leo, Bapak Indra dan Bapak Yudy. Dalam kotbah misa pembukaan, Pastor Barces CP memberi semangat kepada para mahasiswa-mahasiswi supaya dalam menjalani masa KBM sungguh-sungguh membawa suatu perubahan di masyarakat dan umat di tempat KBM.
Semua peluang untuk memajukan masyarakat sangat terbuka, demikian kata Pastor Barcers. “Dengan begitu juga diharapkan kita semua berusaha dengan tekun dan sabar memajukan masyarakat dalam mencapai kebaikan bersama,” demikian kotbah Pastor Barces selaku Sekretaris Keuskupan Agung Pontianak.
![](http://www.sesawi.net/wp-content/uploads/2016/07/peserta-retret-menyimak-dengan-sungguh-penjelasan-dari-pastor-teguh-santosa-selaku-pendamping-retret-pontianak-e1469026357860.jpg)
Retret Rasul Sosial
Pada kesempatan sama, Pastor Teguh Santoso yang terus bergiat menularkan semangat Rasul Sosial di berbagai daerah memaparkan pandangannya sebagai berikut.
Sebagai umat katolik dan kaum muda, dan terlebih mahasiswa, mereka perlu memberi warna tersendiri dalam masyarakat dan umat.
Dalam proses Retret Rasul Sosial ini, tim pendamping menggunakan metode appreciated inquiry (IA ).Selama kurang lebih tiga hari mengikuti Retret Rasul Sosial, para mahasiswa-mahasiswi diajak menggali pengalaman positif dalam perjalanan hidup bersama.
![pserta retret diskusi kelompok pontianak](http://www.sesawi.net/wp-content/uploads/2016/07/pserta-retret-diskusi-kelompok-pontianak-e1469026507974.jpg)
Setelah menemukan beberapa pengalaman positif tersebut, kemudian hal itu lalu diklasifikasikan menjadi beberapa hal yang sangat bernilai bagi dirinya dan sesama. Dari nilai-nilai yang sangat berharga tersebut kemudian dilihat dalam terang Injil dan spiritualitas kristiani.
Usai hal itu, para mahasiswa-mahasiwi kembali diajak mengenali realitas sosial yang terjadi dewasa ini. Dari seluruh proses alur Retret Rasul Sosial ini,pada akhirnya para mahasiswa-mahasiswi yang di akhir Juli 2016 ini akan diterjunkan di beberapa paroki ini, harus mampu merencanakan kegiatan-kegiatan yang menyentuh persoalan aktual dan menjawab realitas dimana mereka akan ditempatkan.
![para peserta retret diskusi kelompok pontianak](http://www.sesawi.net/wp-content/uploads/2016/07/para-peserta-retret-diskusi-kelompok-pontianak.jpg)
“Pada hakikatnya, kita semua yang berproses selama beberapa hari ini, berusaha menyiapkan media untuk karya Roh Kudus sendiri mewujudkan kebaikan bersama dalam kehidupan masyarakat dan umat,” ujar Pastor Teguh Santoso dalam kotbah ekaristi penutup.
Dr. Andreas Mohroetin M.Si ikut mengungkapkan sambutannya pada pembukaan retret.
“Sebagai mahasiswa-mahasiswi yang telah dibekali ilmu pengetahuan dan keterampilan-keterampilan, mereka diharapkan mampu memberikan baktinya pada masyarakat dan umat. Dengan Retret Rasul Sosial ini, mahasiswa-mahasiswi semakin dimantapkan persiapannya dalam rangka melaksanakan KBM yang waktunya selama enam bulan,” ungkap Dr. Andreas Mohroetin M.Si, Ketua STP St. Agustinus yang juga mantan Wakil Bupati Kubu Raya.