Joyful Run AYD 2017: Lari-lari Cantik di Awal Pagi Hari (3)

0
515 views

ET Dieu Créa La Femme adalah judul film sensasional besutan Roger Vadim tahun 1956 yang akhirnya berhasil mengorbitkan Brigitte Bardot sebagai aktris Perancis dengan pesona ragawi yang menawan. Sengaja memakai ragam bahasa Perancis klasik dengan menggunakan kata “créa” (mencipta) daripada kata crée”, judul ini tampaknya ingin melahirkan kesan historik bahwa atas manusia berjenis kelamin perempuan, Tuhan punya maksud tertentu dalam menciptakannya.

Sudah barang tentu, dalam film sensasional ini, sosok sensualitas ragawi aktris Brigitte Bardot memang menjadi ‘menu jualan utama’ Roger Vadim –sang sutradara. Juga hal itu menjadi daya pikat adegan-adegan dalam pita panjang seluloid ini. Karena sensualitasnya, perempuan bernama Bardot itu kemudian menjadi magnet kuat yang mampu membetot emosi manusia.

Bardot sejajar dengan Marilyn Monroe dari Hollywood, Sophia Loren dari Italia, Anita Ekberg dari Swedia, Claudia Cardinale (Italia), Raquel Welch (Amerika), dan bintang-bintang tenar lainnya dengan jenis kelamin sama: perempuan.

Baca:  Joyful Run AYD 2017: Yang Muda dan Yang Tua, Semua Hepi dan Bersemangat Baja (2)

Stamina prima, tegar kuat, dan tetap cantik modis. (Mathias Hariyadi)

Gimmicks

Di zaman modern seperti beberapa dekade terakhir ini, para perempuan dengan modal paras rupawan dan pesona ragawi menarik selalu sengaja ‘dipasang’ untuk menarik perhatian orang, utamanya lelaki. Sungguh,  nyaris tak ada kaitan langsung antara mobil dan motor dengan gadis-gadis rupawan dengan dandanan super sensual. Tetapi, tetap saja di banyak pameran motor dan mobil skala raksasa, para gadis muda rupawan selalu menjadi ‘jualan’ menarik bagi para pengunjung, selain tentu saja ‘gerobag-gerobag’ besi (baca: mobil) yang bertengger tidak jauh dari posisi para gadis rupawan ini berdiri atau berada.

Petenis Andre Agassi dengan bando-nya. (Ist)

Di panggung pentas olahraga juga sama. Kita ingat misalnya topi putih yang dipakai oleh petenis tenar seperti Chris Evert dan aksesori lainnya yang biasa dikenakan petenis Martina Navratilova. Lalu, aksesori berupa semacam ‘gelang’ kain yang biasa dikenakan Boris Bekker. Juga aksesori bando yang dipakai Andre Agassi, dan banyak bintang olahraga lainnya.

Tak ada hubungan ‘prestasi’ apa pun antara bando yang terpasang di dahi para petenis ini dengan tingkat performa mereka bermain di lapangan tenis. Namun yang pasti, kehadiran bando itu tidak saja menjadi pemanis tampilan atau hiasan semata, tapi sudah menjadi semacam ‘hal yang harus ada’ setiap kali petenis ini tampil membawa raket dan bola tenis di lapangan perlombaan kelas internasional.

Di lapangan rumput hijau pun sama. Para pesepak bola terkenal juga sering membawa pernak-pernik ‘gimmicks’ agar –sejurus jelas—tampil lebih menawan dan menarik. Tampilan visual ini sengaja dibuat menarik mata fotografer dan penonton  daripada hanya sekedar urusan kaki menggiring bola, manuver sliding, nge-kop bola bundar, menembak bola ke garis pertahanan lawan dan menjebol gawang.

Berlari cantik

Nah, di arena Joyful Run AYD 2017 di arena terbuka di kawasan Alam Sutera, Tangerang, Minggu pagi tanggal 7 Mei 2017 lalu, berbagai gimmick itu juga tampil mengemuka. Tidak banyak, tapi toh juga ada.

Lihat saja misalnya seorang ibu muda atraktif dengan postur menawan yang berlari-lari cantik, lengkap dengan semua aksesori yang juga menarik minat mata memandang berlama-lama. Lalu juga, pelari perempuan lainnya yang memasang bulu mata dengan balutan tebal riasan make-up di seluruh wajahnya.

Tetap cantik ketika berlari-lari sehat. (Mathias Hariyadi)

Yang pasti, di sini memang tidak ada ‘urusan langsung’ antara tebalnya riasan di wajah dengan performa lari dan stamina fisiknya.

Sekali lagi, seperti Brigiite Bardot telah memainkan peran pentingnya dalam film Et Dieu Créa La Femme, maka dalam dunia nyata pun berlaku pula prinsip umum And God Created Woman dan itu terjadi lengkap dengan segala daya tariknya.

Joyfyul RunAYD 2017:  Pelari cantik.

Karena itu, peristiwa lari-lari pagi sebagai pra-acara jelang 7th Asian Youth Day 2017 kian menjadi menarik untuk jadi ‘santapan’ lensa kamera. Itu  lantaran para pesertanya ini  tidak hanya lari-lari saja, melainkan juga karena ingin berlari sekaligus tetap menyimpan ‘aroma’ masih cantik mempesona. Dan untuk urusan yang beginian ini, mata wartawan biasanya sangat jeli untuk melihat dan kemudian ‘menyeleksi’ mana saja yang menarik dijepret dan mana pula yang bisa membetot emosi sehingga didapatlah rekaman-rekaman gambar bernuansa human interest.

Baca juga:   Joyful Run AYD 2017: 5.500-an Orang Gelorakan Cinta Olahraga, Semangat Nasionalisme, dan Cinta Gereja Katolik Indonesia (1)

Tapil modis di kala berlari-lari sehat. (Mathias Hariyadi)
Berdandan untuk memperagakan mode pakaian tradisional negara peserta. (Mathias Hariyadi)
Sehat, modis, dan berkeringat. (Mathias Hariyadi)
Anak kecil pun ikut berlari dan senang. (Mathias Hariyadi)
Setia baik di rumah maupun di acara lari-lari sehat di pagi hari. (Mathias Hariyadi)
Merah itu menyala dan menawan. (Mathias Hariyadi)

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here