BACAAN Injil berisi soal pengajaran yang disampaikan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya dalam bentuk perumpaan. Perumpamaan lima gadis bodoh dan lima gadis bijaksana.
Sepintas ada kesan bahwa lima gadis yang bijaksana itu egois, tidak mau berbagi, memikirkan dirinya sendiri. Mereka seakan akan tidak peduli dengan teman-temannya.
Benarkah demikian? Mari kita lihat secara lebih cermat dan teliti.
Konteks dari perumpamaan ini adalah hal Kerajaan Surga. Untuk masuk dalam pesta perjamuan di surga tidak bisa tergantung dari orang lain.
Pelita yang menyala adalah perbuatan kasih. Minyak adalah lambang iman dan suara hati.
Perbuatan kasih mestinya mengalir dari iman dan suara hati.
Kalau pelitanya padam, itu berarti kekurangan minyak. Kalau perbuatan kasih sirna dari diri kita, maka sebetulnya iman dan suara hati kita pun juga sirna.
Maka pelita dan minyak adalah dua hal yg tdk bisa dipisahkan. Demikian juga dengan perbuatan kasih dan iman bagaikan dua sisi mata uang yang tak terpisahkan.
Oleh karena itu, marilah kita nyalakan terus pelita kasih dalam hidup kita yang bersumber dari minyak iman dan suara hati supaya tidak padam.@dio.
