Bacaan I:Kej 37:3-4.12-13a.17b-28
Injil: Mat 21:33-43.45-46
“DARI lima yang datang, mungkin ada satu atau dua orang yang menipu, jika semua saya tolak maka yang tiga atau empat yang datang dengan kesulitan dan sungguh perlu pertolongan, ikut saya tolak dan tidak bisa saya tolong. Saya akan merasa berdosa,” kata temanku.
“Tapi kalau benar-benar ada yang menipu, mengapa tetap diberi,” kataku setengah protes.
“Kalau orang sampai berbuat tidak baik, misalnya saja menipu pasti dia punya alasan yang mendesak dan kita belum tahu apa alasannya itu,” katanya.
“Alsannya mereka malas dan tidak bertanggung jawab atas hidupnya, karena kerja dan mendapatkan penghasilan adalah bukti pertanggungjawaban hidup pada Tuhan dan sesama juga,” kataku.
“Orang yang malas dan mencari jalan pintas dengan menipu tanda bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas hidup ini,” kataku.
“Kalau seperti itu yang terjadi, mudah-mudahan mereka mau bekerja, kita doakan supaya bertobat”kata temanku dengan ringannya.
“Mereka itu tega, memanen di tempat dia tidak menabur, seperti perampok saja,” kataku kesal karena hampir setiap bulan peristiwa itu terjadi.
Hari ini kita baca dalam Injil, “Ia akan membinasakan orang-orang jahat itu, dan kebun anggurnya akan disewakannya kepada penggarap-penggarap lain yang akan menyerahkan hasil kepadanya pada waktunya.”
Setiap kita diberi kepercayaan untuk menjadi pekerja di kebun anggur Tuhan.
Setiap waktu kita akan dituntut bertanggungjawab dengan pekerjaan kita.
Maka, bekerja bukan pertama-tama untuk memenuhi kebutuhan kita saja. Namun, bekerja adalah pemenuhan panggilan kita sebagai manusia.
Kita dipanggil untuk bekerja yang benar dengan cara yang benar dan menghasilkan hasil yang baik dan benar.
Masa Prapaskah ini, menjadi waktu kita bersama untuk melihat langkah-langkah kita, apakah yang kita lakukan selama ini sudah benar?
