Jumat Agung di Gereja Bunda Kristus Wedi: Visualisasi Sengsara Yesus Bikin Umat Tersedu Haru

1
1,261 views
Visualisasi Kisah Sengsara Yesus oleh 50-an OMK St. Sylvester Paroki Wedi bersama sejumlah anak-anak sebagai pengganti Jalan Salib pada Ibadat Jumat Agung pagi hari.

SEKITAR 50 Orang Muda Katolik (OMK) dan anak-anak Paroki Santa Maria Bunda Kristus Wedi, Kabupaten Klaten,  memvisualisasi-kan Kisah Sengsara Tuhan Yesus di Gereja Wedi, Jumat (14/4/2017) pagi. Visualisasi Kisah Sengsara Yesus ini dimaksudkan untuk menggantikan Ibadat Jalan Salib.

Visualisasi yang berdurasi sekitar satu jam ini dibawakan secara apik oleh OMK Paroki Wedi. Mereka sangat menjiwai berbagai peran yang dimainkan. Diiringi dengan aransemen musik yang mendukung, dan narator yang menjiwai, membuat suasana saat itu seperti ‘peristiwa’ aslinya.

Yesus disidang oleh Pontius Pilaus dalam visualisasi kisah sengsara Yesus di Gereja SMP Bunda Kristus Paroki Wedi.

Saat menyaksikan visualisasi itu, banyak umat yang terharu. Umat terbawa perasaan. Banyak umat yang menangis, meneteskan air. Tak hanya umat dewasa, anak-anak pun terlihat banyak yang mimblik-mimblik (terharu, mau menangis). Sebagian anak lainnya merasa takut, tidak berani melihat, saat Yesus ‘digebukin’ para algojo. Umat tak kuasa melihat penderitaan Yesus.

Visualisasi kisah sengsara Yesus dimainkan baik di pelataran halaman di depan pastoran maupun di dalam gedung Gereja SMP Bunda Kristus Wedi. Yesus diarak dan diejek oleh para serdadu yang dibesut dalam balutan busana tradisional khas Jawa.
Jenazah Yesus digotong dipandu oleh para serdadu berbalut busana tradisional khas Jawa.
Para perempuan menangisi kematian Yesus di altar gereja. Bunda Maria memangku jenazah puteranya.

1,5 bulan latihan

Sutradara Visualisasi Kisah Sengsara Yesus, Antonius Yunianto, menyampaikan, sebelum tampil, para pemain berlatih intensif selama satu setengah bulan. Sengaja, jumlah pemainnya memang banyak.

“Kita ingin mengajak sebanyak mungkin OMK Wedi untuk terlibat dalam visualisasi ini. Biar OMK juga ikut merasakan bagaimana sengsara Tuhan Yesus. Karena (berperan dalam) visualisasi ini akan terkenang terus dalam hidup mereka,” kata mantan pemeran Yesus ini.

Visualisasi Kisah Sengsara Yesus oleh 50-an OMK St. Sylvester Paroki Wedi bersama sejumlah anak-anak sebagai pengganti Jalan Salib pada Ibadat Jumat Agung pagi hari.
Dan Yesus pun terkulai lemas dan akhirnya menyerahkan nyawa-Nya. “Selesai sudah terlaksana.” Adegan ini terjadi di panggung altar Gereja SMP Bunda Kristus Paroki Wedi – Klaten.

Menurutnya, visualisasi Kisah Sengsara Yesus ini adalah peristiwa yang biasa, namun bermakna mendalam bagi umat Katolik. Visualisasi ini menjadi sarana bagi umat untuk ikut merasakan kasih Tuhan yang begitu dalam dan besar kepada umat manusia. “Kesetiaan Tuhan Yesus dicurahkan sepenuhnya di Puncak Golgota,” ucap Prodiakon Paroki Wedi ini.

Umat nampak antusias menyaksikan visualisasi dalam bahasa Jawa ini. Umat memenuhi bangku yang ada di Gereja Wedi. Mereka berharap, visualisasi ini dapat diadakan secara rutin setiap tahun.

Segenap pendukung gelar visualisasi kisah sengsara Yesus berfoto bersama Romo Emmanuel Maria Supranowo Pr, pastor Paroki Wedi

Baca juga:    Berkebaya dan Ngomong Jawa, Hari Kartini ala Ibu-ibu Lingkungan Tosadu, Paroki Wedi – Klaten

 

1 COMMENT

  1. Menyaksikan visualisasi sengsara yesus secara live, maka untuk anak-anak hrs dibantu memaknai dan atau menterjamahkan dlm bahasa iman agar apa yg dilihat dimaknai dgn baik dan benar secara iman katolik.

    Sebuah kejadian nyata: seorang anak setelah secara bersama-sama melihat folm the passion malah setelahnya takut melihat wajah yesus. Trauma melihat film tsb.

    Demikian.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here