Puncta 24.12.23
Minggu Advent IV
Lukas 1: 26-38
PERNAH nonton film Slumdog Millionaire?” Selain garapannya sangat bermutu, film ini punya kisah cerita yang sangat menarik dan berhasil menyabet delapan penghargaan Piala Oscar.
Film drama ini menceritakan kisah hidup Jamal Malik yang tumbuh dan hidup dari lingkungan kumuh dan miskin di Mumbai, India. Jamal ingin ikut acara kuis Who Wants to be Millionaire yang diadakan sebuah stasiun televisi.
Jamal mengikuti tahap demi tahap pertanyaan dari presenter. Pada pertanyaan terakhir yang sangat menegangkan, Jamal berhasil menjawab dengan benar. Ia berhasil mendapatkan hadiah yang luar biasa. Ia menjadi seorang milyuner.
Tetapi Jamal tidak langsung mengambil hadiahnya. Baginya hadiah paling berharga adalah cinta Latika, kekasihnya. Ia mencari kekasihnya yang hilang sampai menemukannya.
Baru mendengar kabar akan mendapat hadiah seratus ribu rupiah saja kita sangat gembira, apalagi kalau mendapat anugerah yang besar, betapa bahagianya.
Begitulah yang dialami Maria. Ia mendapat kabar dari Malaikat bahwa ia akan mengandung.
Kendati bagi Maria hal ini sesuatu yang membingungkan, namun Malaikat meyakinkan bahwa kuasa Allah akan menaungi dan menolongnya.
Malaikat juga meyakinkan bahwa Elisabet yang sudah mandul itu sekarang sedang mengandung anak juga. Hal yang mustahil bagi manusia, tetapi tidak bagi Allah.
Maria percaya bahwa Allah bisa diandalkan. Maka dengan rendah hati ia menjawab, ”Aku ini hamba Tuhan, jadilah padaku menurut perkataan-Mu itu.”
Maria tunduk berserah pada kuasa mutlak Allah. Inilah iman yang luar biasa.
Dari Maria kita belajar tentang percaya. Iman adalah kepasrahan total pada rencana Allah, kendati kadang kita tidak mampu memahami sepenuhnya.
Iman mengandung sebuah misteri ilahi. Maria memasuki misteri Allah yang tak terselami.
Apakah kita berani meneladan sikap Maria? Dengan rendah hati mempercayakan diri kepada Allah?
Kepercayaan akan membuahkan sukacita, memberi optimisme, membawa harapan cerah dan melahirkan kebahagiaan. Mari kita suburkan iman kepercayaan kita.
Dengan hati yang bersukacita, Maria menghantarkan Sang Juruselamat hadir di tengah-tengah kita. Yesus datang membawa keselamatan dan damai bagi dunia.
Mari kita sambut hadiah Allah ini dengan sukacita.
Musim libur ayo kita berwisata,
Duduk di pantai menikmati senja.
Hadiah Allah sungguh luar biasa,
Putera-Nya diutus turun ke dunia.
Cawas, hati bersukacita…
Rm. A. Joko Purwanto Pr