KINI beredar lagi di jalur medsos sebuah berita berantai. Katanya, Paus Fransiskus minta doa 10 juta doa Salam Maria, karena sedang menderita sakit.
Dikirim sekalian di jalur medsos itu foto Paus jatuh.
Kisah berikut ini adalah yang sebenarnya tengah terjadi saat ini. Juga bisa menjadi bantahan sekaligus klarifikasi bahwa “berita” medsos itu masuk kategori hoaks.
Audiensi seperti biasa
Saya baru kembali dari Bandara Internasional Fiumicino Roma, menjemput murid baru saya dari Jakarta.
Setelah membawanya ke penginapan, saya kembali masuk ke Vatikan untuk parkir mobil dan kemudian masuk Kantor PCID (Pontifical Council for Interreligious Dialogue) yang letaknya hanya selemparan batu dari Lapangan Santo Petrus Vatikan.
Tadi pagi waktu Roma, telah terjadi agenda mingguan seperti biasanya yakni Audiensi Umum dengan Paus. Dan ini terjadi setiap hari Rabu, manakala Paus tengah berada di Vatikan dan tidak sedang melakukan perjalanan pastoral ke luar kota atau ke luar negeri.
Audiensi Umum juga berlangsung dengan lancar dan baik. Aman dan tertib. Ribuan para peziarah rohani dan turis terlihat memenuhi Lapangan Santo Petrus.
Konon di tengah kerumunan itu juga ada Menteri Agama RI Bapak Lukman Hakim Saifuddin yang hari-hari ini tengah berkunjung ke Vatikan.
Sekitar pukul 12.00 siang waktu Roma tadi, saya lewat di depan rumah Paus. Beliau belum masuk rumah, karena masih berada di Lapangan Santo Petrus.
Pas di tikungan jalan menuju lokasi parkir, samping Basilika Santo Petrus (wilayah dalam Vatikan), saya disetop pengawal Kepausan –para serdadu Garda Swiss– dan harus menanti di dalam mobil, karena Paus sebentar lagi akan lewat.
Selang dua menit kemudian, tampaklah Paus Fransiskus datang melewati ruas jalan tersebut dan beliau berdiri di balkon papamobile persis di depan saya.
Mobil itu melaju dengan perlahan dan berjalan dengan kawalan masuk ke rumah beliau. Seperti biasa, beliau melambai ramah. Sehat segar bugar.
Lalu mengapa ada foto Paus jatuh dan permintaan doa?
Saya tidak tahu mulanya dari siapa. Jelas ada orang yang memang suka berfantasi dan kemudian mengarang berita, lalu semua orang dengan cepatnya mau saja langsung manggut-manggut percaya, tanpa mau melakukan klarifikasi.
Jadi, marilah kita mengambil sejumlah kesimpulan berikut ini:
- Memang benar dan pernah terjadi bahwa Paus Fransiskus sekali waktu tergelincir dan jatuh, saat beliau tengah mengukupi altar di awal Perayaan Ekaristi dalam rangka Hari Orang Muda Sedunia di Polandia tahun 2016. Kejadian itu sudah berlangsung tiga tahun lalu, padahal sekarang ini kita sudah memasuki bulan-bulan akhir tahun 2019.
- Beliau sampai jatuh tergelincir, karena kakinya salah injak. Namun kemudian, beliau bisa langsung bangun kembali dan Perayaan Ekaristi juga berlangsung tanpa hambatan sampai selesai. Tidak ada masalah apa-apa.
- Foto-foto dan video jatuhnya Paus juga sudah tersedia di internet sejak tiga tahun. Tetapi herannya, mengapa tiba-tiba muncul marak sekarang? Apa maksudnya?
- Benar bahwa Paus Fransiskus hanya punya satu paru-paru saja. Ini bukan hal baru. Bukan rahasia. Pada waktu berumur 21 tahun –dan itu artinya tahun 1957, karena beliau lahir tahun 1936– Paus Fransiskus mengalami gangguan paru-paru di Buenos Aires, Argentina. Akibatnya, satu bagian dari paru-parunya harus diangkat.
- Sejak berumur 21 tahun sampai 83 tahun saat ini (dari 1957 sampai 2019 dan itu artinya sudah berlangsung selama 62 tahun), Paus Fransiskus mampu bertahan hidup hanya dengan satu paru-paru. Namun demikian, kondisi itu tidak pernah menjadi masalah.
- Kesehatannya selalu baik sehingga bisa sampai menjadi Paus. Kalau bermasalah, tentu saja tidak akan bisa mendapat begitu banyak pangkat dan tugas.
- Dengan umur di atas 80 tahun saja, beliau masih bekerja optimal dengan hanya satu paru-paru, tidak ada bedanya dengan orang berparu-paru lengkap.
- Apakah berdoa Salam Maria untuk memohon penyembuhan harus pakai ukuran angka tertentu? Di dalam surat itu ditulis, diminta 10 juta Salam Maria supaya Paus sembuh. Wow… Tuhan agama mana itu yang butuh doa dengan angka-angka dan syarat-syarat seperti itu? Pendasaran biblis atau telologisnya di mana? Tidak pernah dengar dan tahu, karena memang tidak ada.
- Umat Katolik diminta tidak percaya akan berbagai surat berantai berbau mitis magis di mana ada ketentuan jumlah doa supaya Tuhan mengabulkan, dll.
- Setiap kali berada di depan publik, Paus Fransiskus selalu meminta doa. Pertama kali beliau meminta doa dari umat ketika menampakan diri pertama kali pada tanggal 13 Maret 2013 di balkon Basilika Santo Petrus, sesaat setelah dipilih menjadi Paus.
- Awal-awalnya terasa aneh, karena Paus meminta doa dari umatnya. Paus-paus sebelumnya hampir tidak pernah mengatakan hal itu secara publik. Tetapi setelah beberapa saat, dunia sudah merasa biasa dan paham dengan permintaan Paus Fransiskus itu.
- Yang jelas, permintaan Paus itu bukan terutama untuk kesembuhan beliau, tetapi karena doa untuk orang beriman adalah sebuah kebutuhan penting di dalam hidup. Juga Paus butuh doa, seperti kita juga butuh doa dari beliau dan dari orang lain.
Mudah-mudahan teman-teman yang sejak pagi buta mengirim pesan itu sambil meminta klarifikasi, bisa mendapat jawaban sekarang. Salam.
2 Oktober 2019
Padre Marco SVD
