SIMPANG-siur berita tewasnya tokoh legendari Libya Kolonel Muammar Khaddafi akhirnya terkuak sudah, setelah penguasa ad interim Libya penjabat PM Mahmoud Jibril memberikan keterangan pers: “Ya, benar Khaddafi telah tewas.”
Dalam sekejap, tempik sorak membaha di setiap sudut Libya seakan ‘mensyukuri’ kematian pemimpin mereka selama 42 tahun terakhir. Ketika berita kematian Khaddafi muncul sebagai breaking news di CNN, BBC dan Aljazeera euforia massa merayakan kematian Sang Kolonel pun segera membumbung ke udara.
Namun hingga kini masih simpang siur mengenai bagaimana sebenarnya ‘proses’ kematian Sang Kolonel.
Sebelumnya beredar kabar, Khaddafi berhasil ditangkap hidup-hidup oleh milisi pemberontak dan tidak melakukan perlawanan. Bahkan ia sempat menyerahkan pistol emas kesayangannya kepada para penangkapnya. Kaddhafi berhasil ditangkap di sebuah gorong-gorong besar dimana dia bersembunyi dengan beberapa mantan pejabat senior Libya yang masih loyal. Di antaranya adalah Mo’tassim, anak laki-lakinya..
Namun, tak seberapa lama terjadilah baku tembak antara milisi pemberontak dengan tentara loyalis Khaddafi. Dalam baku tembak itulah, Kaddahi berusaha melarikan diri dan tak lama kemudian terdengarlah dooor…dan Khaddafi langsung terjatuh bersimbah darah dengan luka di bagian kepalanya.
Tak jelas, apakah timah panas yang menembus tengkorak Sang Kolonel itu berasal dari milisi pemberontak atau malah dari tentara loyalis Kaddhafi. Namun, jiwa Sang Kolonel tak bisa diselamatkan dan dia tewas menjelang dalam perjalanan menuju sebuah RS terdekat.
Hasil laboratorium forensik dan pemeriksaan DNA dengan mengambil sampel darah dan air liur Khaddafi memastikan bahwa korban tewas itu benar-benar Sang Kolonel. “Waktunya sudah tiba dan kita sudah menantikan hal itu sejak lama,” kata PM Mahmoud Jibril dalam konperensi pers di Tripoli.
Dan dunia pun gempar oleh berita besar ini.