“Kamu Harus Memberi Mereka Makan”

0
290 views
Ilustrasi - Paroki Katedral Malang berbagi paket Natal.

Puncta 02.08.21
Senin Biasa XVIII
Matius 14: 13-21

PADA masa pandemi ini, banyak orang mengalami kesulitan. Banyak perusahaan tutup.

Terjadi peningkatan pengangguran. Ada yang kena PHK. Pekerja kota pulang ke desa, tetapi juga sulit mencari pekerjaan.

Belum lagi banyak korban berjatuhan selama gelombang kedua covid-19. Pemakaman dengan prokes covid setiap hari mengantri.

Tenaga kesehatan dan relawan sampai payah dan kelelahan. Mereka bekerja siang malam tiada henti.

Tahun ajaran baru membuat pusing orangtua. Biaya seragam sekolah cukup besar. Banyak orangtua yang mengeluh kesulitan. Kami harus ikut memikirkan beban mereka ini.

Melihat kondisi memprihatinkan seperti itu, tim PSE dan Unit Reaksi Cepat (URC) Gugus Tugas Covid Cawas berpikir keras bagaimana bisa bertindak membantu.

Mereka mendata korban terdampak pandemi dari lingkungan-lingkungan.

Setelah diverifikasi ada sekitar 55-an keluarga yang perlu dibantu. Paket sembako diberikan setiap bulan.

Tim URC menggalang umat untuk membantu Relawan Kecamatan. Mereka kekurangan tenaga penguburan cepat.

Maka umat Katolik ikut Tim Kubur Cepat (TKC) di kecamatan.

Paket sembako juga diberikan kepada keluarga relawan, karena mereka harus standby di posko. Kiriman jenazah silih berganti. Suara sirine ambulans seperti lagu pilu menyayat hati.

Darimana dana pengadaan paket sembako itu?

Kami kebingungan juga karena kolekte mingguan tidak ada. Sebulan kolekte tidak lebih dari satu juta rupiah.

Kami berdoa mohon berkat Tuhan. Tidak lama ada umat yang telpon, “Romo kami bantu seragam sekolah anak-anak. Minta nomor rekening.”

Yang lain memberitahu, “Romo kami bantu beras.”

Ada lagi, “Romo bisakah ambil minyak goreng di rumah?”

Kolekte yang hanya satu juta itu digandakan Tuhan dengan sungguh luar biasa. Kami bisa membantu keluarga-keluarga miskin, tenaga relawan kecamatan dan anak-anak bisa punya seragam baru.

Sabda Tuhan, “Kamu harus memberi mereka makan.”

Membuat kami kebingungan tidak tahu bagaimana caranya. Uang kolekte tidak cukup untuk biaya harian paroki.

Tetapi ketika kami berdoa dan menyerahkan kepada Tuhan, semua diatur oleh Tuhan dengan tertib dan lancar. Bahkan ada sisanya yang terkumpul.

Pergandaan lima roti dan dua ikan itu sungguh nyata dan terjadi saat ini. Tuhan menyelenggarakan semuanya.

“Terimakasih Gereja Katolik Cawas atas perhatiaanya kepada kami relawan kecamatan. Baru kali ini ada yang peduli seperti ini. Semoga menjadi berkah.”

Itu pesan WA yang dikirim kepada kami.

Sungguh mengharukan dan menguatkan. Kita bisa bergandengan tangan menghadapi pandemi ini. kita pasti bisa keluar dari cobaan ini. Mari saling membantu dan berbagi.

Naik ke puncak Gunung Kapur.
Melihat matahari di ufuk timur.
Kalau kita percaya dan bersyukur.
Tuhan akan campur tangan dan mengatur.

Cawas, terus berbagi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here