Judul Buku : Kamus Kitab Hukum Kanonik
Pengarang : Silvester Susianto Budi, MSF
Penerbit : Kanisius, Yogyakarta
Tahun terbit : 2012
Tebal : 270 halaman
Kitab Hukum Kanonik merupakan salah satu kekayaan Gereja Katolik. Kitab Hukum Kanonik ini menjadi salah satu “cara” bagaimana Gereja menata kehidupan menggereja sehingga kehidupan menggereja dapat terlaksana dengan baik, apalagi dalam konteks mengatur umat Allah di seluruh dunia.
Namun begitu, kerapkali ada anggapan Kitab Hukum Kanonik dianggap menjadi konsumsi para rohaniwan atau klerus. Kitab Hukum Kanonik menjadi kitab yang “tidak tersentuh” oleh awam. Padahal, bila ingin (sedikit) membaca dan mengetahui isi Kitab Hukum Kanonik, seluruh anggota Gereja (rohaniwan, klerus, dan awam) mengetahui kewajibannya, sehingga mereka juga mengerti haknya.
Buku berjudul “Kamus Kitab Hukum Kanonik” ini menjadi salah satu alternatif mendekatkan seluruh anggota Gereja dengan Kitab Hukum Kanonik. Penulis menjelaskan sekitar 200 lebih istilah yuridis. Menurut penulis, jumlah buku-buku atau tulisan-tulisan dalam bahasa Indonesia yang mengulas Hukum Gereja masih sangat sedikit. Karena itu, penyusunan kamus ini diharapkan memberikan sumbangan bagi kekayaan khasanah pustaka Gereja khususnya tentang Hukum Gereja.
Melalui sekian ratus istilah yang dimuat dalam buku ini, pembaca dapat menemukan seluruh aspek kehidupan Gereja, mulai dari susunan hierarki Gereja, Tarekat Hidup Bakti, tugas kepemimpinan, tugas menguduskan, tugas mengajar Gereja, pengelolaan harta benda gerejawi, hukuman atau sangsi di dalam Gereja sampai proses pengadilan tribunal gerejawi.
Banyak unsur-unsur yang terkandung di dalam Kitab Hukum Kanonik yang dapat memperkarya wawasan dan pengetahuan kita mengenai Gereja. Meskipun tampak terasa kering, rumit dan membosankan ketika membaca Kitab Hukum Kanonik, para pembaca justru diajak lebih memahami Kitab Hukum Kanonik lewat istilah-istilah yang ada di buku ini. Kitab Hukum Kanonik sendiri terdiri dari tujuh buku dan 1752 kanon dan kami mencoba mengambil istilah-istilah dari masing-masing buku itu yang kiranya penting dan menarik untuk kita ketahui.
Untuk membantu pembaca, penulis menyusun istilah-istilah aspek kehidupan Gereja dalam urutan alfabetis. Dengan demikian, pembaca mudah mencari istilah yang ingin diketahui. Selain itu, dalam istilah-istilah tersebut, penulis juga menyuguhkan istilah dalam bahasa aslinya yakni bahasa latin.
Menurut penulis, istilah-istilah tersebut sengaja hanya ditampilkan dalam bahasa latin karena memang sulit atau tidak dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia secara tepat. Bahasa asli Kitab Hukum Kanonik adalah bahasa latin. Hukum Gereja tanpa bahasa latin akan terasa kurang bahkan akan kehilangan rohnya.
Pastor Silvester Susianto Budi, MSF juga menampilkan topik-topik yang menarik dan yang sering menjadi pertanyaan di kalangan umat, misalnya: komuni bagi orang yang kawin-cerai-kawin lagi, proses anulasi di pengadilan gerejawi, dispensasi dari kewajiban hidup selibat untuk imam dan religius, kontrak antara keuskupan dan Tarekat Religius, proses beatifikasi dan kanonisasi, dan sebagainya.
Dengan membaca Kamus Kitab Hukum Kanonik ini, pembaca dihantar memasuki pengetahuan baru sekitar hak dan kewajiban sebagai anggota Gereja. Dengan demikian, kalau dipahami dengan baik, Kitab Hukum Kanonik justru memberikan keadilan kepada seluruh anggota Gereja Katolik dan menghindari terjadinya penyimpangan dogma dan doktrin.
Gereja tanpa sistem hukum yang jelas, sama seperti negara Indonesia tanpa Kitab Hukum perdata/pidana, yang akan memicu kekacauan dan perpecahan. Melalui Kamus Kitab Hukum Kanonik inilah, pintu masuk pemahaman tentang Kitab Hukum Kanonik ditawarkan kepada pembaca.
buku ini sangat berguna..sangat lengkap….dan baru pertama kali saya melihat buku semacam ini….sip..sip!!!
Banyak pertanyaan-pertanyaan saya selama ini tentang seluk beluk aturan dan norma gereja terjawab dengan membaca buku ini.
Buku ini sungguh mantab, sangat ilmiah dengan referensi-referensi yang sangat akurat, serta dilengkapi juga dengan istilah-istilah dari bahasa asli hukum gereja yakni bahasa latin. Profisiat
bagaimana caranya mendapatkan buku kitab kanonik?
Bisa membeli di toko obor di jakarta atau penerbit kanisius yogyakarta
Saya sangat puas setelah membaca buku ini.Sangat lengkap!!!
Buku ini sangat membantu khususnya dalam menangani kasus-kasus pembatalan perkawinan dalam Pengadilan Gerejawi.
Walau pun saya belum baca seluruhnya, namun sebagai sebuah karya sastra, buku ini sangat berkualitas. Hanya saja, saran saya, kubu ini jangan mengambali alih posisi INJIL, dan jangan dijadikan palu vonis bagi imam atau umat yang berbeda pendapat dengan pimpinan gereja di tingkat keuskupan dan paroki yang mengeluarkan kebijakan yang bertentangan dengan HUKUM KASIH yang merupakan hukum tertinggi dalam Gereja Katolik
Kalau berkenan mohon kirim satu buku ini ke alamat saya Jalan Pulau Sugara No.22 Singaraja, Bali, beserta harganya. Saya akan transfer uangnya. Atau mohon saya dikasih info cara memesan buku ini, tks
Mas silakan kontak ke toko buku OBOR milik KWI di Jl Gunung Sahari, Jakarta Pusat, bisa googling mencari websitenya.
Terima kasih atas informasinya mas, saya akan segera menghubunginya, semoga kasih Kristus bersama kita semua
Terimaksih , atas informasi nya . adakah Buku itu di Semarang ?