1Sam 15:16-23 dan Mrk 2:18-22
Praktk keagamaan bisa menjadi cermin kehidupan religius. Tetapi praktik itu bisa jadi tinggal kebiasaan yang kehilangan bobotnya untuk pembangunan nilai dan sikap hidup manusia.
Bagi Yesus, nilai Kerajaan Allah itu kegembiraan dan sukacita dalam hidup, termasuk hidup religius dan pengamalan cinta kasih, bukan sekedar praktik puasa dan pantang yang ketat.
Bagi Yesus, yang terpenting itu mengamalkan kasih dengan gembira dan sukacita. Tapi itu tidak berarti disiplin diri tidak penting. Disiplin diri harus diperankan untuk menampilkan kasih.
Bagi kita para murid Yesus yang terutama adalah pengamalan Sabda Tuhan: “Sesungguhnya mengamalkan sabda lebih baik daripada kurban sembelihan.” (1Sam 15:22).
Untuk memahami dan mengamalkan Sabda Tuhan dengan sukacita sejati, dibutuhkan kesiapan hati dan batin.
Firman Yesus: “Anggur baru mesti disimpan dalam kantong yang baru pula.”
Kantong hati kita mesti selalu baru, untuk siap menampung anggur cinta kasih Tuhan yang selalu baru setiap hari.
Dengan itu, dari kantong hati yang baru ini, kita juga boleh sanggup berbagi kasih Tuhan itu dengan gembira hati kepada sesama.