HENING, sangat hening tidak terdengar suara apa pun, kecuali suara desis hembusan angin dari boks AC menyala yang menggantung di dinding belakang Ruang Adorasi. Kursi-kursi lantai berjejer rapi dalam ruang yang sejuk.
Lembutnya warna kuning pada dinding turut serta membawa mereka yang berkanjang dalam doa hanyut dalam lautan doa hening yang tak terselami.
Cahaya temaram mendukung siapa pun yang sedang bersimpuh di bawah Sakramen Maha Kudus untuk mendekatkan diri kepada Sang Kudus dengan maksud bersyukur memuji dan memuliakan atau bahkan memohon kesembuhan untuk hati yang sedang terluka.
Pada Hari Raya Hati Yesus yang Maha Kudus Jumat 28 Juni 2019, setelah misa sore hari di Gereja Katedral Malang, Pastor Paroki SPMGK Katedral Malang Romo Emanuel Wahyu Widodo Pr mentahtakan Sakramen Maha Kudus pada monstran di altar gereja yang kemudian dibawa dan diiringi oleh para Asisten Imam untuk ditempatkan pada Kapel Adorasi di Gedung Widya Bhakti.
Sesudahnya dalam 24 jam ke depan di dalam Kapel Adorasi selalu ada yang berdoa tak kunjung putus. Mereka yang datang silih berganti baik para biarawati-biarawan maupun umat beriman dari lingkungan-lingkungan di Paroki Katedral Malang.
Sejak itu pula secara bertahap Kapel Adorasi dibuka untuk para adorator maupun umat beriman yang ingin bersimpuh di hadapan Sakramen Mahakudus.
Senin 1 Juli 2019 Kapel Adorasi dibuka terbatas mulai pukul 17.00 s.d 22.00 mengingat proses pembangunan Gedung Widya Bhakti masih sedang berlangsung.
Sejak 1 Oktober dibuka mulai pukul 10.00 s.d 22.00 WIB, dan mulai hari ini Senin 15 Oktober 2019 Kapel Adorasi Tri Tunggal Mahakudus yang terletak di Gedung Widya Bhakti Malang dibuka untuk adorator dan umat beriman mulai pukul 06.00 s.d 22.00 WIB.
24 jam terbuka
Kapel Adorasi persembahan umat kepada gerejanya akan dibuka selama 24 jam penuh setiap harinya mulai Senin 28 oktober 2019.
Ketika ditanyakan siapakah yang siap untuk ‘berjaga’ selama 24 jam, Sdri. Esti dari Komunitas Tri Tunggal Mahakudus (KTM) yang diserahi untuk mengelola kapel mengatakan berikut ini.
“Sudah ada anggota KTM dari paroki-paroki di Dekenat Malang yang siap menjadi adorator, termasuk umat Paroki Katedral Malang juga sudah menyampaikan kesediaannya bahkan ada yang minta dijadwalkan untuk tengah malam.”
Esti juga menambahkan bahwa di dalam ruang Adorasi juga tersedia buku-buku yang dapat membantu para adorator untuk berdoa dan berjaga antara lain: Kitab Suci, Puji Syukur, Riwayat Santo-Santo, Buku Petunjuk Adorasi, dsb.
Beberapa adorator yang ditemui menyampaikan kegembiraannya bahwa suatu fasilitas “Adorasi Abadi” sudah tersedia di Kota Malang, semoga banyak umat katolik memanfaatkan dengan baik.
Kredit foto: Esti KTM