DALAM rangka mengenang peristiwa 800 tahun lalu yakni pertemuan Santo Fransiskus Assisi dengan Sultan Malek Al-Kamil di Damietta, Mesir (1219–2019), Kapusin Kustodi General Sibolga mengadakan seminar dan dialog Agama Islam-Katolik di Aula St. Albertus Paroki St. Fransiskus Pangaribuan Keuskupan Sibolga.
Ketua Panitia, Bruder Laurensius Sitanggang OFMCap menyampaikan bahwa upaya-upaya untuk tetap membangun dialog antaragama penting dilanjutkan.
Sikap itu telah dimulai sejak dahulu oleh para tokoh agama dunia, seperti Santo Fransiskus Assisi dan Sultan Malek Al-Kamil kira-kira 800-an tahun lalu.
Kedua tokoh dunia tersebut sejak itu telah melihat pentingnya membangun dialog untuk menumbuhkan kedamaian antarsesama manusia.
Karena itu, kami sebagai pengikut Santo Fransiskus (pendiri Ordo Fransiskan Kapusin) mau mengenang kembali bahwa pesan kedua tokoh agama tersebut masih relevan dengan kehidupan beragama dan berbangsa saat ini yakni menjadi “duta damai” bagi setiap umat beragama.
Dialog ini menghadirkan pembicara tokoh dari dua agama. Yakni, Pastor Nikolaus Sitanggang OFMCap dari Katolik dan Ustad Ismail Tarihoran SE yang juga sebagai Ketua MUI Barus.
Peserta seminar berkisar 250-an orang yang berasal dari kalangan Katolik dan Islam.
Kalangan Katolik terdiri dari tokoh umat Paroki Pangaribuan, biarawan-biarawati dan para imam yang berkarya di Dekanat Tapanuli. Sementara dari kalangan Muslim hadir Komunitas Islam Barus dan Komunitas Islam Ladang Tengah di Kecamatan Andam Dewi – Tapanuli Tengah.
Andam Dewi , Tapanuli Tengah
3 Oktober 2019