Kardinal Suharyo: Fransiskan dan Fransiskanes, Tirulah Paus Fransiskus yang Selalu Berbuat Kebaikan

0
370 views
Pembaruan janji para Fransiskan dan Fransiskanes (Vera Sundoro)

MISA pembaharuan janji setia para Fransiskan dan Fransiskanes kepada Bunda Gereja dilaksanakan di Gereja Santo Paskalis Paroki Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Misa dipimpin langsung oleh Bapak Kardinal Ignatius Suharyo, Uskup Keuskupan Agung Jakarta.

Mengawali homilinya, Kardinal Suharyo mengucapkan Selamat Paskah.

“Semoga damai Kristus menguatkan kita untuk mewartakan kebaikan dan berterimakasih atas kesetiaannya membangun komunitas dan pengorbanan di dalam berbagai bidang di Keuskupan Agung Jakarta,” sapa Kardinal.

”Kesetiaan membutuhkan pengorbanan. Hendaknya itu dipersembahkan kepada Tuhan demi kesuburan Gereja,” imbaunya.

Bapak Kardinal mengingatkan kembali bahwa perjalanan iman Santo Fransiskus Assisi dalam semua karyanya adalah perbuatan-perbuatan Tuhan sendiri.

Santo Fransiskus Assisi adalah sosok penyayang binatang, bumi, manusia dan menyebutnya semua sebagai Saudara.

Laudato Si dan Fratelli Tutti

Dalam misi kepausannya, Paus Fransiskus mengikuti teladan Santo Fransiskus Assisi. Terlihat sewaktu beliau menyerukan keprihatinannya atas kerusakan-kerusakan alam, beliau menulis pesan pentingnya perawatan bumi lewat Laudato Si.

Lalu, beliau mengundang semua orang untuk menganggap sebagai sesama saudara sebagaimana tertera dalam ajakan Fratelli Tutti.

Menempuh risiko

Begitupun langkah misi yang baru-baru ini dilaksanakan yaitu mengunjungi Irak dan bertemu dengan pimpinannya.

Hal ini pernah juga  dilakukan oleh Santo Fransiskus Assisi saat menemui pimpinan Islam saat masih berkecamuk Perang Salib.

Kecintaannya pada Tuhan dan Gereja sungguh beliau jalani.

Bahwa semua hal yang diyakini itu merupakan hal-hal yang bisa dipersembahkan kepada Tuhan, kendati harus terluka karena kemanusiaan. Seperti maraknya perdagangan manusia, kaum terusir karena berbagai masalah, dunia yang tidak saling peduli.

Dari semua keprihatinan tersebut, Paus ingin agar kita mampu menemukan kehendak Allah.

Menurutnya, “Dihina adalah privilese dan menderita adalah suatu keistimewaan.”

Menutup homilinya, Kardinal mengajak kita semua untuk setia dalam pelayanan dan pengutusan sehingga dapat berbuat banyak hal yang bermanfaat bagi Gereja.

Selamat atas pembaharuan janji setia para fransiskan dan fransiskanes semoga selalu semangat dalam karya seturut teladan Santo Fransiskus Assisi.

Pace e Bene.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here