“Jadi jika Allah memberikan karunia-Nya kepada mereka sama seperti kepada kita pada waktu kita mulai percaya kepada Yesus Kristus, bagaimanakah mungkin aku mencegah Dia?” (Kis 11,17)
BEBERAPA hari yang lalu, Mawar memberikan ucapan selamat untuk Kumbang, teman kantornya yang mendapat tugas baru. Ucapan selamat seperti itu biasa dia berikan juga kepada teman lainnya. Ucapan selamat tersebut ditulis dalam status FB-nya, yang bisa dibaca orang lain. Hari berikutnya, Kanthil protes pada Mawar, kenapa Mawar selalu menulis status untuk si Kumbang terus menerus. Kanthil seolah tidak rela kalau Mawar memberikan ucapan dan perhatian pada Kumbang atau teman lainnya.
Memberikan ucapan kepada orang lain adalah hal biasa dan sering terjadi berkaitan dengan hal-hal atau peristiwa khusus. Bahkan banyak orang tidak hanya sekedar memberi ucapan, tetapi juga mengirimkan kartu, bingkisan, karangan bunga atau hadiah lainnya. Orang memberikan sesuatu kepada orang lain seturut dengan kemampuannya. Bahkan sering terjadi bahwa orang bisa memberikan hal atau materi yang sama kepada beberapa orang.
Allah juga bisa memberikan karunia-Nya Mawar; karunia yang sama juga bisa diberikan Allah kepada Kumbang dan Kanthil. Allah berhak memberikan karunia yang sama kepada banyak orang yang berbeda-beda suku, budaya dan asalnya. Manusia tidak akan bisa mencegah atau menghalangi kebaikan-Nya yang tertuju pada semua orang.
Banyak orang sering tidak bisa mengerti dan memahami kebaikan Allah bagi semua orang. Ada rasa iri, dengki, marah dan merasa panas, kalau orang lain mendapatkan karunia yang sama seperti yang mereka terima. Pengalaman dan perasaan seperti ini pun selalu terjadi di dalam diri para murid-Nya.
Dalam peristiwa apa saya mengalami kenyataan ini? Teman-teman selamat malam dan selamat beristirahat. Berkah Dalem.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)