Karya Allah dalam Hidupku

0
755 views
Suster dan karyawan bekerja di bagian rumah tangga dengan membersihkan halaman dan biara. (Sr. Fransiska FSGM)

Kamis, 23 03 23

  • Kel. 32:7-14.
  • Mzm. 106:19-20,21-22,23.
  • Yoh. 5:31-47.

PAUS Paulus VI mengatakan bahwa orang-orang jaman sekarang ini lebih senang mendengarkan seorang saksi dari pada seorang guru (bdk. EN 41).

Yang dimaksud dengan kata “saksi” adalah orang yang sudah menghayati imannya dalam hidupnya.

Sedangkan kata “guru” artinya orang yang mengajar atau omong.

Orang yang sudah menghayati imannya dalam hidup sehari-hari lebih didengarkan dari pada orang yang hanya omong.

Keteladanan yang baik menjadi pengajaran yang jauh lebih efektif dari pada perkataan.

Pada dasarnya orang-orang akan lebih percaya pada orang yang sudah dan sedang berbuat sesuatu dari pada dengan orang yang belum memiliki pengalaman apa pun.

Seorang bapak menceritakan, bahwa dia pernah dibuat tidak berdaya oleh anaknya yang masih di sekolah menengah pertama. Namun demikian anaknya sudah biasa merokok.

Ketika bapak itu menegur, anaknya dengan enteng bilang, saya ingin seperti bapak, sukses di kantor dan di rumah.

“Bapak merokok sejak muda dan selama ini sehat dan sukses,” ujarnya

“Mengapa bapak melarang saya merokok,” sanggah anaknya.

“Saat itulah saya terdiam, percuma saya berdebat dengan anakku, karena aku sendiri tidak memberi contoh dan keteladanan yang benar,” ujarnya.

“Apa yang aku buat dan lakukan menjadi contoh dan bukti yang kuat daripada semua nasehatku,” lanjutnya.

“Sejak saat itu saya berhenti merokok, dan tanpa bicara pun anakku berhenti merokok pula, sejak saat itu sampai saat ini,” katanya.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

“Kalau Aku bersaksi tentang diriku sendiri maka kesaksianKu itu tidak benar, ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu bahwa kesaksian yang diberikanNya tentang Aku adalah benar”.

Bacaan Injil hari ini mengingatkan kita, bahwa Yesus Kristus adalah Putera Allah.

Kedatang-Nya ke dunia ini sudah diumumkan dari generasi ke generasi.

Sejak kejatuhan manusia, Allah sudah menjanjikan, bahwa Ia akan mengutus Putera-Nya untuk menebus manusia agar kembali kepada Allah.

Hari ini, Yesus dengan tegas mengingatkan orang Yahudi bahwa Ia adalah utusan Allah. Katanya: “Segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya.”

Pekerjaan itu juga yang kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku.

Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak kamu lihat, dan firman-Nya tidak menetap dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya.”

Yesus Kristus sangat mengenal Allah Bapa. Dia sendiri adalah Putera-Nya.

Lewat pernyataan itu, Yesus sesungguhnya ingin membuka mata dan pikiran mereka dan mau menyadarkan mereka akan mujizat yang dibuat-Nya.

Semua mujizat yang dibuat Yesus sesungguhnya mau menyadarkan mereka akan kuasa Allah yang bekerja dalam diri Yesus.

Mujizat yang dibuat-Nya adalah satu kesaksian bahwa Ia adalah Putera Allah. Tetapi orang Yahudi tetap tidak percaya.

Yesus menegur orang Yahudi karena mata hati mereka tetap tertutup oleh dosa.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku melakukan apa yang aku imani dan yakini?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here