Karya Tuhan dan Kerja Manusia

0
24 views
Ilustrasi:

SEBENARNYA kisah Injil hari ini (Lukas 5:1-11) biasa-biasa saja. Setelah selesai mengajar banyak orang dari atas perahu, Yesus meminta supaya Simon Petrus melemparkan jalanya ke danau (Lukas 5:4).

Bagi Simon, nelayan yang berpengalaman, perintah itu agak aneh. Itu bukan saat tepat menebarkan jala. Namun karena perintah Yesus, dia menebarkan jala juga (Lukas 5:5). Ternyata, mereka menangkap banyak ikan (Lukas 5:6). Di sinilah kisahnya mulai menarik direnungkan.

Kegagalannya sepanjang malam dan keberhasilannya menangkap banyaknya ikan setelah mengikuti perintah Yesus membuat Simon menyadari sikapnya. Ternyata, gurunya lebih pintar menangkap ikan.

Lebih dari itu, Petrus menemukan dirinya sebagai orang berdosa. “Tuhan, tinggalkanlah aku, karena aku ini orang berdosa” (Lukas 5:8). Mengapa Simon Petrus merasa berdosa? Karena dia mengira dirinya lebih hebat daripada gurunya dalam menangkap ikan.

Namun Yesus bersabda, “Jangan takut. Mulai sekarang engkau akan menjadi penjala manusia” (Lukas 5:10).

Apa yang dapat kita renungkan dari kisah ini?

Pertama, manusia memang harus bekerja untuk hidupnya. Namun keberhasilannya tidak tergantung pada keahlian dan pengalamannya saja. Itu amat tergantung pada rahmat Tuhan. Benar, Tuhan jauh lebih hebat daripada manusia.

Kedua, dalam bekerja manusia perlu mengandalkan Tuhan yang jauh lebih besar dan hebat daripada dirinya. Tuhan mampu mengubah manusia yang terbatas untuk menjadi alatnya. Yesus mengubah Simon Petrus dan teman-temannya dari penjala ikan menjadi penjala manusia. Ungkapan ini amat menarik.

Ketiga, keberhasilan mereka dalam menjala manusia tidak tergantung pada kepandaian dan pengalaman manusiawinya, melainkan pada karya Tuhan. Karena itu, mereka mesti mengandalkan Tuhan. Saat berhasil, jangan sampai menyombongkan diri.

Singkatnya, kisah ini mengajarkan kepada kita tentang karya Tuhan dan kerja manusia. Manusia tidak hanya perlu bekerjasama dengan Tuhan, melainkan mengandalkan-Nya. Untuk itu, seperti Petrus orang perlu bertobat. Jangan sampai menyombongkan diri di hadapan Tuhan.

Kamis, 5 September 2024
HWDSF

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here