Kasih

0
679 views

“Kasih menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.”(1Kor 13, 7)

BEBERAPA hari ini koran Banyumas memuat berita tentang Ibu Sandinem Wartem, yang sudah berusia 80 tahun. Ibu ini tinggal di gubuk reyot dengan ukuran 4×5 meter di daerah Cilongok. Rumah tanpa fasilitas listrik dan tanpa fasilitas sanitasi. Di dalam rumah terdapat dipan bambu reyot sebagai tempat tidur. Ibu ini tinggal bersama dua anaknya, yang berusia 30 dan 40 tahun. Kedua anaknya juga tidak bisa diandalkan, karena mengalami depresi atau gangguan jiwa. Ibu ini setiap hari mencari kayu bakar dan menjualnya, demi mempertahankan hidupnya dan hidup dua anaknya.

Setelah menjadi bahan pemberitaan di media, akhirnya banyak orang tersentuh dan memberikan bantuan untuk membedah rumah keluarga ini. Situasi keluarga ini tidak hanya mengundang belas kasih dan uluran tangan banyak orang, tetapi juga memberikan kesaksian tentang kebenaran pengajaran St. Paulus tentang kasih.

Kasih itu sabar menanggung segala sesuatu. Kasih ini nampak dalam diri Ibu Sandinem, yang setiap hari menanggung beban hidup yang begitu banyak, yakni tempat tinggal yang tidak layak, fasilitas hidup yang minim, penghasilan yang tidak menentu, kondisi kedua anak yang tidak normal, kondisi fisik yang semakin tua dan lemah. Betapa banyak beban hidup yang harus ditanggung selama bertahun-tahun. Apa yang menjadi kekuatan bagi ibu ini, sehingga ibu ini mampu menanggung beban hidup yang sedemikian banyak?

Kekuatannya tentu bukan kekuasaan, kekayaan atau jabatan, tetapi kasih: kasih kepada almarhum suaminya, kasih terhadap anak-anaknya dan kasih terhadap dirinya. Beban hidup yang beraneka ragam tentu tidak hanya dimiliki oleh Ibu Sandinem, tetapi juga sering dihadapi oleh banyak orang lain, termasuk Bunda Maria.

Sepanjang hidupnya, Bunda Maria harus menghadapi berbagai peristiwa yang sulit dan tidak mudah, khususnya berkaitan dengan hal-hal yang dialami oleh Puteranya. Puteranya yang ditentang banyak orang dan akhirnya harus mati di kayu salib. Bunda Maria mampu menanggung beban hidup yang berat, karena memiliki kasih: kasih terhadap Puteranya dan kasih terhadap Allah yang telah lebih dahulu mengasihinya. Kasih itu sabar menanggung segala sesuatu.

Teman-teman selamat malam dan selamat beristirahat. Berkah Dalem.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here