ALLAH menawarkan keselamatan kepada manusia, tapi Allah tidak pernah memaksakan kehendakNya. Manusia diberi kehendak bebas untuk memilih jalannya masing-masing.
Ketika kita memilih jalan yang salah dan meninggalkan Dia, tentu Ia kecewa dan sedih. Tapi Ia tetap mengasihi kita dan dengan setia menanti pertobatan kita.
Sadari betapa Allah sungguh maha pengasih dan maha pengampun. Mari datang kepadaNya, dengan rendah hati mengakui seluruh kesalahan dan dosa kita. Niscaya dengan penuh sukacita kita akan disambutNya ke dalam pelukan kasihNya dan martabat kita sebagai anak Allah dipulihkanNya kembali.
Sebagaimana Allah senantiasa mengampuni dosa kita, maka kita juga harus bersedia memberikan pengampunan kepada sesama kita. Jangan meniru sikap anak sulung yang menolak pertobatan adiknya. Melainkan, marilah kita ikut aktif mencari yang tersesat dan menuntun mereka kembali kepadaNya untuk mengalami kasihNya.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)
Menurut saya dalam bacaan ini anak sulung tdk menunjukkkan penolakkan. Dia mempertanyakan kenapa ayahnya melakukan itu. Anak sulung berpikir secara normal spt yg berlaku umumnya di masyarakat. Kita diajak utk berpikir & bertindak lebih. Kasih yg lebih. Anak sulung perlu pencerahan, sama spt kita semua. Perlu pencetahan cara berpikit, bertindak spt Allah yg penuh kasih.