ORANG Farisi dan ahli Taurat hidup di dalam kepalsuan. Hidup keagamaan mereka hanya bersifat lahiriah, mereka tidak memiliki kasih terhadap sesama. Semua yang dilakukan hanya demi meraih pujian dan keuntungan pribadi.
Sikap seperti inilah yang dicela oleh Yesus, Ia menghendaki agar kita tidak hanya melulu membina relasi yang akrab dan intim denganNya, namun juga memiliki relasi yang baik dan harmonis dengan sesama. Kasih sejati harus melandasi seluruh aspek kehidupan kita, sehingga kita mampu menghadirkan wajah kerahimanNya melalui tutur kata, sikap dan perbuatan kita.
Marilah menjadi pembawa damai di mana pun kita berada, pancarkan terang kasihNya kepada setiap orang yang kita jumpai, agar tercipta persaudaraan sejati.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)