Kasih Menghentikan Dendam

0
364 views
Ilustrasi: Dendam. (ist)

Senin 19 Juni 2023.

  • 2Kor. 6: 1-10.
  • Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4.
  • Mat. 5:38-42

RASA hormat adalah jalan dua arah. Jika kita memberi hormat, memperlakukan orang dengan baik, mereka akan merespons kita dengan cara yang sama.

Jika kita ingin tahu bagaimana orang lain memperlakukan kita, tempat awal yang terbaik adalah melihat bagaimana kita memperlakukan orang lain.

Jika kita bersikap kasar atau tidak sopan dengan orang lain, itu akan menimbulkan banyak kebencian kepada orang lain.

Tidak ada orang yang suka diperlakukan dengan cara yang salah. Sikap yang buruk hanya akan mengundang lebih banyak tanggapan negatif.

Jika kita memandang rendah orang lain, menganggap remeh mereka, dan tidak menghormati mereka dalam kata-kata atau tindakan maka itu menunjukkan bahwa kita tidak menghargai mereka.

Jika kita tidak menyukai cara orang lain memperlakukan kita hanya ada satu tindakan, yaitu mengubah perilaku kita sendiri karena kita tidak dapat mengubah perilaku orang lain.

Bersikap baiklah kepada orang-orang jika kita ingin mereka bersikap baik.

Dalam bacaan Injil hari ini kita dengar demikian,

“Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.

Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.”

Bacaan Injil hari ini mengajar tentang mengasih. Kasih itu menghentikan dendam dan kebencian.

Kasih itu, membalas perbuatan orang lain yang tidak menyenangkan dengan kebaikan.

Karena membalas kejahatan dengan kejahatan itu tidak menyelesaikan masalah, namun membuat masalah itu menjadi besar.

Kasih berlaku untuk semua orang walaupun orang yang tidak kita sukai sekalipun atau orang yang berbuat jahat kepada kita.

Memang mengasihi orang yang menyakiti kita, orang yang membuat kita marah, itu memang sangat sulit.

Kita hanya merasa puas kalau sudah membalas semua perbuatan yang menyakitkan itu.

Yesus ingin mengubah pikiran yang diwarnai dendam semacam itu mulai dengan sikap yang baik kepada orang lain.

Sebagai pengikut Kristus, kita berkewajiban untuk memperbesar peluang mencintai atau mengasihi siapa pun dan memperkecil bahkan meniadakan kebencian.

Yesus Tuhan kita, telah menunjukkan teladan kasih itu.

Bagaimana dengan diriku?

Apakah aku mau mengasihi orang yang memusuhiku?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here