APARAT Perancis menyimpulkan, ada tendensi unsur kesengajaan dalam insiden terbakarnya Gereja Saint Pierre & Saint Paul Katedral Nantes di La Loire, Perancis bagian barat, hari Sabtu (18/7/2020) kemarin.
Insiden kebakaran ini menghanguskan organ sampai tak tersisa. Sedangkan lainnya berhasil tak “terjamah” oleh kobaran api, setelah sedikitnya 104-an anggota Damkar setempat bekerja keras untuk menaklukan kobaran Si Jago Merah.
Kini, pertanyaannya adalah siapa yang punya niat buruk melakukan aksi vandalisme dengan sengaja membakar bagian dalam Gereja Katedral Nantes di Perancis ini?
“Kami telah mengamati tiga titik kobaran api sejak insiden kebakaran ini mengemuka. Kami tidak menampik kemungkinan bahwa insiden ini tampaknya ada unsur kesengajaan alias ingin dibakar. Penyelidikan lebih mendalam akan dilakukan oleh kepolisian setempat,” demikian Pierre Senne, Jaksa Penuntut Umum Kota Nantes.
Langkah-langkah ke depan adalah memastikan bahwa bangunan ini masih tetap aman. Perlunya pemasangan sistem damkar dan lainnya.
Menurut Kepala Damkar Nantes, Laurent Ferlay, insiden terbakarnya Katedral Nantes ini tidak sedahsyat terbakarnya Gereja Katedral Notre Dame di Paris, April 2019 lalu. “Bahkan atap Katedral Nantes ini tidak tersentuh oleh kobaran api,” jelasnya.
Untuk memastikan keamanan, pihak Damkar Nantes akan terus menyiagakan pasukannya di lokasi hingga beberapa hari ke depan.
Langkah ini sangat diapresiasi oleh Presiden Perancis Emanuel Macron dan PM Jean Castex.
Bangunan lawas
Cathédrale Saint-Pierre-et-Saint-Paul de Nantes adalah nama resmi gereja katedral ini. Dibangun sejak tahun 1434 di kawasan La Loire –Perancis bagian barat—gereja ini memiliki struktur arsitektur gothic sebagai cirikhasnya.
Butuh waktu sedikitnya 457 tahun untuk menyelesaikan bangunan bersejarah ini. Gereja ini akhirnya selesai dibangun pada tahun 1891. Dan sejak tahun 1862 resmi dinyatakan sebagai bangunan bersejarah dan dilindungi “keasliannya” oleh Kementerian Kebudayaan Perancis.
PS: Diolah dari CNN, Euronews, dan France 24.