Katolik Sekaligus Nasionalis

0
440 views
Mgr. Soegijopranata bersama Presiden Soekarno

Bacaan 1: Sir 10:1-8

Bacaan 2: 1Ptr 2:13-17

Injil: Mat 22:15-21

Masih ingat semboyan yang pernah dilontarkan oleh almarhum Mgr. Soegijopranata, “Jika kita benar-benar Katolik sejati sekaligus kita juga patriot sejati, karenanya kita adalah 100% patriot, karena kita adalah 100% Katolik.”

Mgr. Soegijopranata dan para tokoh Katolik lainnya berkarya di tengah masyarakat yang berperang memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Beliau mengajak umat katolik agar tidak devotif dalam liturgi saja, namun harus ikut bermasyarakat. Harus punya jiwa nasionalisme tinggi.

Tidak hanya berguna bagi Gereja namun juga negara dan bangsa Indonesia.

Beliau meninggal di Steyl, Belanda, oleh Presiden Republik Indonesia kala itu Ir. Soekarno melalui Keputusan Presiden No. 152/1963 diberikan gelar Pahlawan Nasional karena jasa beliau dalam perang kemerdekaan.

Jenazahnya lalu diterbangkan ke Indonesia dan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Giri Tunggal, Semarang.

Dalam peneguhan kepada jemaat di Asia kecil, Santo Petrus mengingatkan kepada jemaat agar tetap tunduk dan taat pada negara, meski mereka mengalami penganiayaan hebat.

“Tunduklah, karena Allah, kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggi, maupun kepada wali-wali yang diutusnya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan menghormati orang-orang yang berbuat baik.”

Sebab pemerintah adalah wakil Allah di dunia.

Pemerintahan diberi mandat oleh Allah untuk mengatur negara. Maka oleh penulis Kitab Sirakh disebutkan,

“Pemerintah yang bijak mempertahankan ketertiban pada rakyatnya, dan pemerintahan orang arif adalah teratur.

Di dalam tangan Tuhan terletak kuasa atas bumi, dan pada waktunya la mengangkat orang yang serasi atasnya.

Di dalam tangan Tuhanlah terletak kemujuran seorang manusia, dan kepada para pejabat dikaruniakan oleh-Nya martabatnya.”

Demikian juga nasihat yang diberikan oleh Tuhan Yesus kepada para pengikut-Nya.

“Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.”

Bagaimanapun kita hidup dalam sebuah negara, sudah sepantasnya memberi hormat, tunduk serta taat pada negara. Ikut memperjuangkan kesejahteraan bagi orang banyak, sebab itulah pengutusanmu.

Pesan hari ini

Menjadi katolik tidak melulu devotif liturgis saja namun harus bermasyarakat, tunduk serta taat pada negara.

100% katolik dan 100% Indonesia.

“Nasib bangsa tak akan berubah jika kita tak mengubahnya. Mari sama-sama berjuang dan menjadi bermanfaat untuk negeri.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here