“Sungguh indah tak terucap, dicintai oleh Yesus, siapakah yang masih meragukan keindahan ini?
Bukankah Yesus telah menunjukkan cinta-Nya yang besar kepada kita? bukankah Ia telah bersabda bahwa Ia tidak menginginkan kematian bagi seorang pendosa melainkan kehidupan?
Tidak maukah Ia bersama Bapa surgawi datang kepada kita dan tinggal bersama kita? semoga jiwaku dicintai oleh-Nya…” Eduard Michelis, 18 April 1845
LAGU syahdu Panggilan Tuhan mengawali Perayaan Ekaristi kaul kekal hidup bakti kedua suster yunior anggota Kongregasi Suster Penyelenggaraan Ilahi (PI). Ini terjadi pada hari Minggu, 14 Juni 2020 pukul 10.00 WIB di Gereja St. Theresia Bongsari Semarang. Bertepatan dengan Perayaan Tubuh dan Darah Kristus
Kedua suster PI yang mengucapkan kaul kekal itu adalah:
- Sr. Maria Rosa PI yang berasal dari Paroki St. Dionisius Sumbul, Keuskupan Agung Medan Sumatera Utara.
- Sr. Veronika Kurniati PI yang berasal dari Paroki Roh Kudus Kebonarum, Klaten, Keuskupan Agung Semarang.
Tema yang dipilih kedua pestawati adalah “berserah diri dan mengabdi”. Ini merupakan simpulan pengalaman akan Allah penyelenggara selama ini.
Perayaan Ekaristi yang dilakukan secara live streaming ini dipimpin oleh Romo Eduardus Didik Cahyono SJ, Pastor Kepala Paroki Bongsari.
Siaran live streaming
Latar belakang kursi kosong dan suasana hening adalah pengalaman iman yang bermakna. Yang ada hanyalah dukungan jauh. Dari para suster, sahabat dan kenalan. Juga orangtua Sr. Maria Rosa di Medan.
Semua ini tentu menjadi kisah kisah tak terlupakan. Juga mengharukan dalam sejarah panggilan kedua suster itu.
Dalam homilinya, Romo Didik menegaskan kembali makna penghayatan dari tiga kaul. Yakni kasih yang berbuah pada pelayanan kepada kaum miskin, lemah, tersingkir, dan difabel (KLMTD).
Kaul kemiskinan dan kemurnian bermuara pada tindakan kasih yang menyelamatkan dan kaul ketaatan menyadarkan kita untuk terlibat aktif dalam missio Dei.
Berkaul di masa pandemi menjadi tanda kemurahan hati Allah Penyelenggara agar makin inisiatif, kreatif, dan diskresi serta terbuka membaca kehendak Roh Kudus.
Romo Didik juga kembali mengingatkan pesan Paus Fransiskus tentang makna panggilan di zaman ini. Yakni, hendaknya para religius menempatkan Yesus sebagai pusat kehidupan dalam panggilan (centre of vocation), berjalan bersama Tuhan Yesus yang masih terus berkarya hingga kini di tengah dunia dan kita dilibatkan dalam missio Dei.
Para religius juga hendaknya mengetahui secara mendalam sejarah dan spiritualitas kongregasi masing-masing. Juga menjalani hidup kini dan di sini dengan semangat dan sukacita, serta membangun persaudaraan bagi dunia.
Sebagaimana Bapak Pendiri Eduard Michelis, pengabdi Gereja pada saat zaman tengah bergolak, semangat itu pula masih sangat relevan. Untuk dihidupi oleh para suster Penyelenggaraan Ilahi dalam tindakan aktif dan kreatif dalam merangkul kehidupan yang terancam pada masa kini.
Sr. Kurnia PI dan Sr. Rosa PI memantapkan hati untuk setia pada semangat pendiri dan generasi pendahulu, terlibat penuh dalam Kongregasi para Suster Penyelenggaraan Ilahi (PI) dengan mengikrarkan kual kekal di masa pandemi covid-19.
Harapan dan doa dari orangtua tentunya menjadi kekuatan yang menjadi bekal bagi kedua suster.
Dukungan orangtua dan pimpinan
Sambutan orang tua diwakili Bapak Amatus Suratno. Ia meyakini proses pengirarkan kaul kekal adalah rahmat Allah. Yang selalu setia mendampingi kedua suster selama masa formasi awal hingga kini kurang lebih 12 dalam Kongregasi Suster Penyelenggaraan Ilahi
Bapak Suratno lalu mengutip ungkapan Mgr. Albertus Soegijopranata SJ dalam vahasa Jawa. “Napak tilas podo Dalem Sang Kristus” sampai akhir hayat. Yang berarti menghayati apa yang dilakukan oleh tuhan Yesus sampai akhir.
Sr. Klarista PI selaku Provinsial Suster Penyelenggaraan Ilahi Provinsi Indonesia dalam sambutannya, menegaskan bahwa kita tidak perlu takut menghadapi dunia dan situasinya karena Allah senantiasa menopang.
Berkaul di masa pandemi ini adalah perayaan istimewa. Bukan corona yang istimewa, tapi Allah yang sangat baik dan setia yang telah membimbing Sr. Maria Rosa dan Sr. Kurnia dalam perjalanan panggilan.
Sr. Klarista menegaskan tema yang dipilih oleh pestawati yaitu “berserah diri dan mengabdi dengan sukacita.”
Berserah diri bukan hopeless, tapi percaya penuh pada Allah Sang Penyelenggara hidup. Kiat untuk tetap bersemangat dan setia adalah beriman kepada Allah Sang Penyelenggara Ilahi, sebagai Suster PI, setiap hari kita perlu melihat dan mengenal jejak-jelak penyelenggaraan Ilahi.
Memelihara relasi dengan Allah Sang penyelenggara kehidupan adalah kunci kebahagiaan panggilan. Juga sekaligus merupakan tantangan. Utamanya, di tengah hirup pikuk dunia terutama dalam karya dan pelayanan.
Buah-buah retret menjadi modal bagi kedua suster untuk terus menyeimbangkan hidup religius sehingga makin mampu menjadi tanda dan saksi Penyelnggaraan Allah.
Buah-buah rohani dan perayaan kaul kekal hari ini akan diwujudnayatakan oleh Sr. Kurnia yang diutus menjadi bendahara Wisma Griya Paseban dan membantu di tata kelola ekonomat Provinsi.
- Sr. Maria Rosa PI diutus melanjutkan karya di bidang kesehatan sebagai pemimpin Klinik Pratama Pancasila Temanggung.
- Sr. Klarista PI juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada orangtua Sr. Kurnia dan Sr. Maria Rosa yang telah mendukung dan mempersembahkan kedua puteri untuk bergabung bersama Kongregasi Suster Penyelenggaraan Ilahi.
Sr. Klarista juga menyapa orangtua Sr Maria Rosa di Medan yang mengikuti Perayaan Ekaristi lewat dunia maya.
Bercermin pada Bapa Pendiri
Mengakhiri sambutannya, Sr. Klarista mengutip kata mutiara Bapak Pendiri Eduard Michelis berikut ini: “Semakin orang dipenuhi oleh Roh Kudus, semakin jelas dan mendalam pandangan masa kini, masa lampau dan masa depan.”
Mengakhiri rangkaian sambutan, para pestawati juga mengungkapkan rasa syukur tak terhingga. Juga rasa haru yang mendalam atas rahmat panggilan suci dan perayaan pengikraran kaul kekal dalam lagu Panggilan Tuhan dengan sangat indah.
Sr. Maria Rosa PI dan Sr. Kurnia PI juga mengucapkan terima kasih kepada para formator, para suster Penyelenggaraan Ilahi dan setiap pribadi yang telah ikut menumbuhkan benih iman akan Penyelenggaraan Ilahi.
Selamat mengabdi dengan sukacita dalam terang Penyelenggaraan Ilahi.
Tua providentia, Pater gubernat.