MOMEN peringatan Santo Agustinus, hari Sabtu tanggal 28 Agustus 2021 pekan lalu, sungguh menjadi hari bersejerah bagi ketiga suster yunior asal Flores dan Timor, NTT.
Juga menjadi dan hari bahagia bagi keluarga besar Kongregasi Suster-suster Santa Maria Berdukacita (SMBC) dari Napoli, Italia.
Aas rahmat Tuhan yang begitu luar biasa, ketiga suster asal NTT ini boleh mengikrarkan janji kekal mereka.
Ketiga suster tersebut adalah:
- Sr. Filomena Dos Santos Coreira SMBC dari Kabupaten Kupang.
- Sr. Dorotea Garung SMBC dari Kabupaten Manggarai Timur.
- Sr. Maria Merlania Eeka Jawung SMBC dari Mulu, Kabupaten Manggarai Timur.
Sr. Filomen SMBC, Sr. Dorty SMBC, dan Sr. Merlan SMBC mengikrarkan kaul kekal mereka di hadapan Pemimpin Umum Kongregasi: Madre Elisabeth Torres Martinez.
Secara bersamaan juga di hadapan Pater David Mejia Cisneros OSM, Wakil Pemimpin Umum Kongregasi Ordine Servi di Maria (OSM).
Perayaan Ekaristi kudus ini berlangsung pukul 10:30 waktu setempat dan diselenggarakan di halaman Komunitas Institut Ancilla Domini Roma.
Misa dipimpin oleh Pater David.
Turut hadir anggota dewan Kongregasi yang juga mantan PU Madre Alfonsina de Mateis. Lalu, Duta Besar Indonesia untuk Tahta Suci Vatikan Yang Mulia Bapak Amrih Jinangkung beserta ibu, para suster dari sejumlah kongregasi di Italia, dan beberapa umat di mana ketiga suster berkarya.
Misa sederhana secara daring
Undangan sangat terbatas mengingat situasi yang tidak stabil di masa pandemi. Semua yang hadir harus memiliki sertifikat vaksin Covid-19.
Dalam sejarah Kongregasi, inilah perayaan paling sederhana dengan misa disiarkan secara daring. Agar semua anggota keluarga dari para suster yubilaris bisa menyaksikan perayaan tersebut.
Tema perayaan kaul kekal berbunyi: “Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku.” (Yes. 43:1)
Kutipan itu menunjuk relasi sangat spesial dengan Allah.
Di sini kita jadi milik Allah. Kita mendapat tempat khusus di hati Allah; mendapatkan perhatian, kepedulian, kasih sayang dan cinta yang sempurna lewat berkat-Nya yang Ia salurkan setiap hari dalam hidup kita.
Dalam homilinya, Pater David menegaskan, Yesus memanggil kita bukan karena status kita di masyarakat atau di komunitas. Bila demikian, maka kitalah yang terdepan.
Tetapi Yesus mengajak untuk lebih mengedepankan sikap melayani secara total. Mau selalu menyadari keterbatasan-keterbatasan yang kita miliki.
Semua itu jadi berkat bisa membangun diri ke arah yang lebih baik. Masing-masing kita adalah berkat bagi Tuhan, Gereja, dan sesama.
Kuasa Tuhan
Kita semua adalah penyejuk dan pembawa terang bagi sesama. Kita semua memiliki tugas sama untuk memberi kesaksian tentang Kristus di tengah masyarakat.
Lewat kharisma yang sudah ditinggalkan oleh Madre Pendiri: Muder Maria Luisa.
Beliau selalu mengedepankan bahwa penyelenggaraan ilahi itu selalu ada, jika kita percaya. Karena Allah tidak pernah meninggalkan kita sendirian. Tuhan selalu menolong kapan pun dan di mana pun kita berada.
Dalam kelemahan kita, kuasa Tuhan itu sempurna.
Pater David menambahi, panggilan hidup membiara adalah suatu penyerahan diri secara sukarela kepada kehendak Allah. Di dalamnya diwujudkan dengan kesetiaan, ketaatan kepada kehendak Allah melalui Kongregasi.
Ia mengajak para suster yubilaris tetap setia pada pilihan hidup yang telah diikrarkan melalui janji suci.
Perayaan Ekaristi ditutup dengan sambutan Madre Elisabeth selaku Pemimpin Umum.
Dalam sambutannya, beliau tak henti-hentinya bersyukur kepada Allah atas rahmat panggilan ketiga suster asal NTT ini. Juga berterimakasih kepada keluarga yang sudah rela memberikan puteri-puteri mereka menjadi bagian Kongregasi.
Perayaan syukur dilanjutkan dengan makan siang bersama walaupun diwarnai dengan hujan setelah misa. Tetapi acara berlangsung dengan baik dan lancar.