- Bacaan 1: Yer 7:23 – 28
- Injil: Luk 11:14 – 23
DALAM sebuah relasi, kadang bisa dibagi menjadi dua: kawan (sahabat) atau lawan (berseberangan pandangan).
Apalagi dalam konstelasi politik saat pilihan presiden lalu. Rakyat terbelah dalam dua kubu yang mungkin masih terjadi hingga saat ini.
Gara-gara pilihan presiden, seorang kawan bisa jadi lawan, karena mereka saling berseberangan pandangan.
Kawan dalam hal ini sahabat, bisa menjadi seseorang yang sangat dekat melebihi keluarga. Namun bisa juga menjadi seseorang yang menghancurkan.
Bangsa Israel, sebagai “Bangsa Terpilih” diharapkan Allah menjadi sahabat-Nya. Bahkan anak-anak-Nya.
Namun pada kenyataannya mereka menolak Tuhan.
Penolakan ini bahkan telah dinubuatkan oleh Nabi Yeremia.
“Dengarkanlah suara-Ku, maka Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku dan ikutilah seluruh jalan yang Ku-perintahkan kepadamu, supaya kamu berbahagia.”
Namun mereka tidak mau mendengarkan dan tidak mau memberi perhatian, melainkan mereka mengikuti rancangan-rancangan dan kedegilan hatinya yang jahat dan mereka memperlihatkan punggungnya dan bukan mukanya.
Demikian juga saat Sang Allah Putera hadir di Israel. Mereka bahkan menolak-Nya sama seperti yang dilakukan nenek moyangnya menolak para nabi dan utusan-Nya.
Salah satu misi Tuhan Yesus adalah mengumpulkan kembali mereka yang berdosa akibat diperdaya iblis.
Maka Ia bersabda,
“Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku, dan siapa tidak ikut mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan.”
Seseorang akan menjadi lawan Kristus jika ia bersama Iblis. Demikian sebaliknya, seseorang akan menjadi sahabat-Nya jika ia ada bersama-Nya ikut berperang melawan Iblis.
Pesan hari ini
Kamu ada dipihak mana? Bersama Kristus atau Iblis?
Mari bersama Kristus, ikut mengumpulkan sesama dalam Keselamatan dan melawan Iblis.
“Jika seseorang menyuruhmu berbohong maka ia adalah lawanmu. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”
ricko110321
