Ke Bandar Lampung, St. Francis Choir SMA Xaverius 1 Palembang Siap Berkompetisi

0
944 views
Penampilan St. Francis Choir jelang kompetisi. (Ignas Waning)

“MAMA harus datang dan lihatlah,” ajak Sirena kepada ibunnya yang sehar-hari tinggal di Bangka untuk menyaksikan pra-kompetisi lomba paduan suara.

“Rilekslah, maka segalanya milik Anda,” kata Ny. Kristin, orangtua Clara.

Memakai kostum warna merah, sebanyak 30 peserta berikut dirigen dan pianis memasuki ruang disambut tepuk tangan para tamu undangan.

Inilah peserta lomba paduan suara SMA Xaverius 1 Palembang dengan nama Saint Francis Choir.

Bagi SMA Xaverius 1 Palembang, kompetisi paduan suara tingkat nasional yang berlangsung di Bandar Lampung tanggal 23-24 Februari 2019 mendatang ini membutuhkan persiapan dan latihan yang serius dan disiplin.

Kostum dan sepatu bagus

Sebelum tampil pada hari H di Bandar Lampung, Saint Francis Choir di bawah pimpinan dan pelatih Ibu Helena Pende (72) dan  Ivan menyelenggarakan konser mini di Ruang Pertemuan Lantai 3 SMA Xaverius 1 Palembang (Rabu, 13/2).

Di hadapan para tamu undangan, terutama orang tua dan sanak keluarga dari siswa-siswi peserta lomba, Ibu Helena Pende mengucapkan terimakasih kepada pihak sekolah, yayasan, dan orang tua siswa yang telah mendukung dan membantu untuk perlombaan ini.

Sambil mengarahkan pandangannya dan menunjuk ke arah Ibu Yuni dan suaminya yang duduk di bangku undangan dan kepada seorang opa yang duduk dekat dinding belakang, Ibu Helena mengatakan hal ini.

“Terima kasih kepada keluarga Ibu Yusni yang telah membantu dengan menyediakan perangkat kostum yang menarik ini. Terima kasih kepada opa yang telah menyumbang sepatu bagus yang kami pakai ini,” ungkapnya.

Maksud dan tujuan utama konser malam ini adalah bentuk ucapan terima kasih dari segenap anggota dan pelatih Saint Francis Choir kepada orang tua siswa-siswi, pihak sekolah, Komite Peduli Pendidikan, Yayasan Xaverius Palembang, dan para donatur.

Pianis hebat

Saint Francis Choir mempersembahkan tiga lagu yakni Jubilate Deo (Pujilah Tuhan), Ironi Sebuah Negeri (Ciptaan Agustinus Bambang Jusana), dan Halleluya Handel.

Selain dirigen dan pianis, lelompok paduan suara Saint Frnacis Choir ini beranggota 30 orang: 10 putera dan 20 puteri dan mereka datang dari kelompok lintas iman sebagai bentuk kolaborasi yang bagus. Kebanyakan anggotanya berasal dari kelas X dan XI.

Ibu Helena selaku pelatih yang dibantu para alumni mengatakan berikut. “Kita punya seorang pianis hebat dengan umur masih sangat muda yakni Nyoman Vicki Riani,” katanya sembari  mengenalkan Vicki, siswi kelas X.

Segenap orangtua peserta St. Francis Choir, guru, donatur, dan pendukung lainnya.

Memperlambat kepikunan

Ibu Helena Pende telah melatih paduan suara dan koor di SMA Xaverius 1 sejak tahun 1985. Ia mengatakan pentingnya bernyanyi. “Bernyanyi akan memperlambat kepikunan,” kata Ibu Helena, pengajar kegiatan ekstrakurikuler paduan suara, koor gerejani, dan Bahasa Jerman.

Paduan suara ini pernah tampil di Bandung lima tahun lalu. “Pertama kali, kita ikut lomba tingkat nasional ketika diselenggarakan di kota Semarang,” kenang Ibu Helena.

Setelah mempersembahkan dua buah lagu yakni lagu Jubilate Deo dan Ironi Sebuah Negeri, pada sesi masukan ini, mereka mendapat masukan dari para pelatih lain dan orangtua peserta lomba.

Disiplin dan bertanggung jawab

“Setiap penyanyi harus disiplin dan bertanggung jawab saat bernyanyi. Vokal harus bulat,” demikian masukan Kak Hanny yang biasa melatih beberapa kelompok paduan suara di Kota Palembang.

Ce Lala, organis juga memberi apresiasi kepada Ibu Helena yang sudah sepuh. “Ibu Helena walau sudah sepuh, tapi masih memikirkan paduan suara di Kota Palembang,” lanjut Bu Lala.

Lagu Jubilate Deo itu sangat enak dimikmati  anak-anak. “Namun, perlu latihan vokal lagi,” ungkapnya lagi.

Orang tua Clara Dian merasa terharu dengan penampilan para peserta ini. “Kuncinya percaya diri, kembangkan potensi dan terus belatih, serta jangan berkecil hati. Rilekslah, maka segalanya menjadi milik Anda,” lanjut Ibu Kristin, ibunda Clara.

Datang dari Bangka

“Mama harus datang dan lihatlah,” kata Ibunda dari Sirena meniru bujukan anaknya.

Ibunya Sirena ini datang jauh-jauh dari Bangka untuk melihat anaknya tampil pra-kompetisi ini.

“Saya dulu muridnya dari Ibu Helena di tahun 1985. Anak saya tertua juga alumnus sini. Walau kami tinggal di Bangka, semua anak-anak sekolah di SMA Xaverius 1 Palembang,” kenang ibunda dari Sirena, yang sehari-hari menjadi ibu rumahtangga dan guru Sekolah Minggu di Bangka.

Ibu dua anak ini berpesan “Anak-anak zaman millenial harus lebih semangat.”

Sejak dulu, Ibu Helena terkenal dengan disiplin dan tegas. Ia pantang menyerah dan penuh komitmen dalam melatih koor bagi anak-anak. Acara ini luar biasa bisa mengumpulkan banyak orang tua dari siswa di sini.

“Sesering mungkinlah melakukan aktivitas dengan melibatkan orang tua siswa,” puji Pak Agus Yuswono mewakili  Yayasan Xaverius Palembang.

Mewakili Kepala SMA Xaverius 1 Palembang, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Bapak Ign Sujindro mengatakan ucapan terima kasih kepada orang tua siswa peserta lomba yang telah mendukung materil dan non-materil. “Tampillah yang terbaik dan semoga mendapat hasil yang terbaik pula,” harapnya,

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here