Ke Gempol, Tim Relawan St. Marinus Johanes Kenjeran Bawa Semangat Vinsensian

0
1,004 views
Tim Relawan Kesehatan Paroki St. Marinus Johanes Kenjeran Surabaya. (Panitia Baksos ke Pandaan)

TIM Unit Relawan Pelayanan Kesehatan Paroki Santo Marinus Johanes Kenjeran Surabaya kembali lagi melakukan bakti sosial. Bulan lalu, kami pergi ke Stasi Paulus, Mantingan, Ngawi, maka Minggu tanggal 21 Oktober 2018, Tim Relawan menuju Stasi Paulus Gempol, Paroki St Theresia Pandaan, Jatim.

Tim Relawan kali ini full team. Lima dokter ikut bergabung: dr. Gani Wangunharjo SpA; dr. Sandra; dr. Nugroho Suharsono SpTHT, dr. Marinus Frederikus Sp.Og, dan dr. Birgita Diana Suyono Sp.Og.

10 dokter gigi pun ikut serta yakni drg. Sophia Eleonora Wangiana, drg. Lina Purnama Sp.Ort, drg. Johanna Chandra, drg. Yunita Pratiwi Nata Djaya, drg. Anastasia Gabriella Djuanda, drg. Davis, drg. Sony Ganadhi, drg. Reny Hapsari, drg. Innocencio Kresna Pratama, dan drg. Danny Hadisaputra.

Berikut ikut mendukung empat apoteker yakni Fauna Apt, Citra Apt, Chatarina Widianti Apt, Emiliana E. Medya Apt.

Segenap tim relawan bersama mitra lokalnya di Gempol.
Semangat berbagi oleh tim relawan Paroki Marinus Yohanes Kenjeran Surabaya di Stasi Gempiol Paroki St. Paulus Pandaan.

Delapan “asisten” apoteker juga ikut serta yakni Pak Lambert, Hui Ling, Imelda, Indri, Juliana Aan Adianti, Ida, B. Shylvi, dan Intan. Plus enam orang admin: Cik Sien, Bu Djaka, Pak Lomandy, Pak Philips, Pak Djaka, dan penulis.

Semangat melayani

Meski mereka masing-masing profesional, tetapi dalam baksos ini tim relawan itu menyadari diri sebagai pelayan atau hamba yang mengabdikan diri mereka untuk sesamanya.

Kesadaran itu mirip pesan Injil Minggu hari itu (Markus 10:35-45) yang antara lain menyampaikan sabda-Nya: “Barang siapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya.”

Bakti sosial ini adalah salah satu dari beberapa kegiatan memperingati HUT ke-22 Paroki Santo Marinus Yohanes, Kenjeran, Surabaya. Tahun ini juga adalah HUT ke-20 Relawan Kemanusiaan itu.

Bakti Sosial ini dilaksanakan bekerjasama dengan romo dan panitia Stasi Paulus, Gempol. Semangat Vinsensian dan gotongroyong menggerakkan aksi kemanusiaan ini. Empat macam pelayanan kesehatan: pemeriksaan umum, pemeriksaan gigi, pemeriksaan gula darah, dan layanan konsultasi.

Di tempat baksos, panitia setempat sudah menyiapkan hal-ikhwal yang dibutuhkan untuk kegiatan pelayanan kesehatan ini, termasuk izin dari Dinas Kesehatan maupun RT-RW dan kelurahan.

Oleh karenanya, begitu banyak warga masyarakat yang datang menyambut uluran kasih melalui pelayanan kesehatan ini. Pendaftaran dibuka pukul 8 dan ditutup jam 14.00, tercatat 272 warga yang setempat yang hadir ke lokasi baksos, dan empat pasien yang dilayani di rumahnya.

Sejak tahun 1960

Stasi Paulus eksis sejak 1960-an. Dulu,  umatnya adalah peserta didik di Pusat Pendidikan (Pusdik) Brimob. Kini, umat stasi berjumlah empat ratusan. Misa diadakan tiga kali dalam sepekan: Minggu pagi, Selasa, dan Jumat sore. Tetapi kalau ada ujub-ujub khusus dari stasi atau dari umat, misa bisa diadakan di hari selain tiga hari terjadwal itu.

Menurut Ketua Stasi, Martinus Toto Rubianto, stasi ini sudah sering dianggap sebagai “kuasi” (calon paroki). Penentuan status “kuasi” adalah wewenang Keuskupan Malang.

Kini, stasi ini membawahi tiga lingkungan: St. Antonius Carat (Kalingnya Salesius Stan), St. Martinus Gempol (Kalingnya Abaldus Mere) dan St. Maria Kejapanan (Kalingnya Titus Rubiyanto).

Menurut Valentino Kevin, koordinator OMK Stasi, OMK paroki  berjumlah 36 orang.  Mereka selalu kumpul tiap habis Misa Minggu untuk koordinasi dan merancang kegiatan,bersama Remaka (Remaja Katolik). Ada koor, ada baksos, ada lomba-lomba dan lain-lain. Kebersihan pun tampak mencolok. Perhatian, arahan dan penugasan Romo Stanislaus E. Beda CM menjadi salah satu pendorong dan daya gerak OMK dan Remaka setempat.

Romo Stanislaus Beda CM, salah satu romo Paroki Theresia, mengaku bahwa semangat Vinsensian tumbuh dan berkembang makin subur di Stasi Paulus dan Paroki Theresia Pandaan. Kegiatan baksos kali ini pun adalah wahana untuk memupuk dan mengembangkan semangat kemanusiaan Vinsensian itu. Semua unsur umat Stasi bahu-membahu bergotongroyong menyukseskan sesuai kapasitas dan bidangnya masing-masing.

Mendukung penuh

Romo Stanis, dr. Hadi, P. Wara serta Ketua Stasi dan para ketua lingkungan mendukung penuh acara ini.

  • Ibu-ibu WKRI menyediakan konsumsi bagi panitia dan tim relawan.
  • Umat Stasi menyumbang konsumsi untuk para pasien yang datang berobat.
  • OMK dan Remaka mengatur alur pemeriksaan, bahkan menjemput-antar beberapa pasien.
  • Ketua OMK Kevin mengantar dr. Gani Wangunhardjo SpAn dan Ketua Lingkungan St. Martinus Pak Abaldus Mere ke rumah empat pasien yang sakit parah.
Mengunjungi pasien yang terbaring sakit di rumah.
Atas: Tim Relawan Kesehatan Paroki Kenjeran Surabaya. Bawah (ki-ka): Stanislaus Stan (KaLing St. Antonius Carat) dan Toto Rubianto (KaStasi St .Paulus Gempol)
dr. Gani Wangunhardjo mendatangi dan melayani para pasien di rumah mereka.

Kerjasama bergotong-royong dan saling-isi-mengisi dari unsur-unsur umat Stasi Paulus itu di satu pihak dan Tim Relawan di lain pihak, tentu saja, menjadikan kakti sosial itu berlangsung lancar dan produktif, terutama dalam melayani masyarakat setempat.

Dalam evaluasi dan sharing setelah baksos usai, kami semua merasakan semua pihak yang terlibat dalam baksos ini diperkuat dengan semangat Vinsensian,

Semangat saling berbagi, semangat gotongroyong, dan semangat kasih benar-benar membuat kegiatan bakti sosial kali ini penuh kebahagiaan.

Pelayanan kesehatan oleh Tim Relawan Kesehatan Paroki Kenjeran.
Melibatkan OMK dan penggiat stasi setempat.
dr. Nugroho Suharsono Sp.THT sedang melayani warga yang berobat dan dsaksikan dua OMK. Salah satunya adalah Valentino Kevin, koordinator OMK.

Dinamika umat, terutama anak-anak mudanya, tampak sudah menunjukkan tanda-tandanya. Tinggal bagaimana mendampingi dan menggerakkan supaya lebih dinamis dan produktif dalam melayani sesama dan lingkungan sekitarnya. Kerjasama yang baik antarpihak selalu penting untuk kemajuan kita.

Romo Stanislaus Beda menghadiahi para relawan dengan kue tart HUT-20. Maklum, karena romo hitam manis ini pernah beberapa tahun bertugas di Paroki Marinus Johanes Kenjeran Surabaya sehingga tahu betul kiprah para relawan dalam menjalankan tugas-tugas kemanusiaan dan kegotongroyongan mereka.

Kredit foto: Lomandy Budianto, Djaka Satrija.

Dukungan romo paroki dan kepedulian para dokter, dokter gigi, apoteker dan penggiat katolik untuk berbagi kepada sesama melalui pelayanan kesehatan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here