PADA tanggal 17 Februari 2020, rombongan delegasi Badan Sosialisasi MPR RI yang beranggotakan 15 orang melakukan pertemuan dengan Presiden Pontifical Council for Interreligious Dialogue (PCID) atau Dewan Kepausan untuk Hubungan Antaragama, Kardinal Miguel Ángel Ayuso Guixot.
Dalam pertemuan yang dihadiri pula oleh Dubes RI untuk Takhta Suci, Antonius Agus Sriyono, rombongan delegasi MPR RI dipimpin oleh Taufik Basari, Wakil Ketua Badan Sosialisasi MPR RI.
Kardinal Ayuso didampingi oleh salah satu pejabat PCID asal Indonesia, Romo Markus Solo SVD.
Melestarikan Pancasila
Dalam pemaparannya, Ketua Delegasi MPR RI menyampaikan antara lain mengenai mandat dan fungsi MPR RI, di mana salah satunya adalah untuk menjaga dan melestarikan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
Tugas dan mandat tersebut tidaklah mudah untuk dilaksanakan oleh karena Indonesia memiliki enam agama resmi dan berbagai keragaman lainnya, seperti budaya, suku, ras, dan bahasa.
Selain itu, pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga membuat pelestarian Pancasila menjadi sebuah tantangan besar karena saat ini banyak informasi keliru yang beredar dan dapat disebarluaskan dengan mudah melalui perangkat dan aplikasi media sosial.
Namun demikian, MPR RI tetap berkomitmen untuk memastikan bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila tetap menjadi pedoman hidup bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kerukunan beragama
Sementara Kardinal Ayuso dalam penjelasannya menyampaikan apresiasi kepada Indonesia sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di Indonesia yang mampu menjaga kerukunan umat beragama.
Selain itu, beliau mengutarakan juga mengenai pentingnya dialog lintas agama bagi pemerintah, tokoh masyarakat, maupun umat beragama masyarakat pada umumnya.
Menurut Kardinal, dialog lintas agama perlu dilakukan dalam semangat kemanusiaan dan kesetaraan tanpa mempermasalahkan status mayoritas atau minoritas.
Ditekankan pula bahwa agama seharusnya tidak menjadi permasalahan dan sumber perpecahan, akan tetapi menjadi solusi atas permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat.
Beliau juga menyinggung mengenai Dokumen Persaudaraan Umat Manusia yang ditandatangani oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar di Abu Dhabi pada 4 Februari 2019, bahwa semangat dalam dokumen tersebut adalah untuk membangun budaya saling menghormati antarumat beragama, di mana hal itu serupa dengan salah satu semangat Pancasila di Indonesia.
Setelah pertemuan, rombongan delegasi Badan Sosialisasi MPR RI berkesempatan untuk mengunjungi Basilika Santo Petrus di Vatikan, gereja utama umat Katolik dan merupakan yang terbesar di dunia.
Dalam kunjungan tersebut, para anggota delegasi didampingi oleh Romo Markus Solo SVD yang turut menjelaskan simbol dan makna ornamen dan benda-benda bersejarah yang ada di Basilika Santo Petrus.
Roma, 19 Februari 2020
Kredit foto: KBRI Vatikan.