Bacaan 1: Kel 11:10 – 12:14
Injil: Mat 12:1-8
Diantara teman-temanmu mungkin ada yang memiliki sifat angkuh dan biasanya suka pamer (apapun, termasuk kereligiusannya). Dia merasa “lebih” dari yang lain, sehingga sulit dinasihati.
Orang-orang angkuh biasanya tak disukai karena membuat tidak nyaman pertemanan. Angkuh dan sombong sebetulnya sama artinya bisa juga tinggi hati, cenderung congkak.
Tuhan Yesus hari ini menegur secara halus orang-orang Farisi yang “sok-sokan” pamer kereligiusannya dalam menjalankan perintah agama, yaitu hari Sabat. Saat ibadah Sabat, ada banyak pantangan dan larangan untuk dilakukan. Diantaranya, larangan makan (harus puasa) dan bekerja (memetik bulir gandum dianggap bekerja).
“…Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah.
Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.”
Sabat ada di dalam Hukum Taurat, hukum yang diturunkan Allah kepada manusia lewat Nabi Musa dengan maksud agar manusia hidup baik. Tentu saja, oleh maksud itu Tuhan tidak ingin menghukum manusia demi kepentingan hukum itu sendiri.
Hukum adalah untuk manusia bukan manusia untuk hukum.
Tuhan Yesus lewat teguran itu ingin mengingatkan agar tidak terjebak dalam ketaatan legalistik tanpa memahami maknanya.
Mereka menunjukkan sikap angkuh, merasa lebih religius daripada pihak lainnya namun meninggalkan esensi hukum kasih yang menjadi dasar dan roh dari aturan dalam Hukum Taurat itu.
Allah berbicara kepada Nabi Musa agar menyampaikan aturan-aturan dalam merayakan Hari Raya Paskah (Yahudi). Hari Raya yang harus dirayakan secara turun-temurun, memperingati penyelamatan Bangsa Israel dari tulah kesepuluh kepada Firaun dan bangsa Mesir serta keluarnya Bangsa Israel dari Mesir.
“Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua anak sulung, dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh, dan kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN.
Dan darah itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah di mana kamu tinggal: Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan lewat dari pada kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah kamu, apabila Aku menghukum tanah Mesir.”
Pesan hari ini
Masih banyak orang yang bersikap mengeraskan hati dan angkuh seperti Firaun sebagaimana juga kelompok Farisi yang “sok” religius justru di hadapan Tuhan.
Tuhan selalu memberimu kesempatan untuk bertobat.
“Tak perlu angkuh di hadapan orang rendah hati, namun jangan merendah di hadapan orang yang angkuh.”