Jemaat Gereja Bethel Injil Sepenuh Kepunton Surakarta diminta untuk mengampuni dan tidak merasa dendam terhadap pelaku dan satu-satunya korban meninggal dunia dalam peristiwa ledakan bom pekan lalu.
Demikian diungkapkan Pendeta Wim Agus Winarno dalam kebaktian yang berlangsung di kompleks GBIS Kepunton, Minggu. Ini merupakan kebaktian pertama yang dilakukan usai peristiwa bom bunuh diri yang terjadi pekan lalu di gereja tersebut.
Wim juga menyebutkan bahwa jemaat sudah melakukan doa bersama untuk kesembuhan para jemaat yang menjadi korban luka karena terkena serpihan bom pada saat kejadian.
Dalam kesempatan tersebut, Wim juga menyebutkan bahwa jemaat diminta untuk tidak terprovokasi dengan kejadian ledakan bom dengan tidak mengaitkannya dengan agama tertentu.
“Jemaat diminta untuk tetap menjaga toleransi karena ledakan bom kemarin dilakukan oleh orang yang tidak bertanggungjawab dan tidak berkaitan dengan agama tertentu,” kata dia.
Kehadiran jemaat meningkat
Menurut Wim, jumlah jemaat yang mengikuti kebaktian pada hari pertama setelah dibukanya kompleks gereja untuk umum itu meningkat dibandingkan jumlah jemaat pada waktu sebelumnya.
Hal itu, kata dia terlihat dari kursi dalam gedung utama gereja yang dipenuhi jemaat.
“Kemungkinan jemaat yang mengikuti kebaktian pada pukul 09.00 tadi mencapai 2.000 orang, padahal sebelumnya antara 1.500 hingga 1.800 orang,” katanya.
Kebaktian ibadah raya di GBIS Kepunton dilaksanakan sesuai jadwal biasanya, yakni pukul 06.00, 09.00, dan 17.00 WIB.
Menurut Wim, para jemaat tidak merasa takut pada saat melakukan kebaktian, meskipun peristiwa ledakan bom baru terjadi pada pekan lalu, yakni pukul 10.55 di pintu utama gereja setempat.
“Saya yakin para jemaat tidak takut dan mereka menjadi pribadi yang lebih kuat ketika ada tekanan dan peristiwa seperti kemarin,” kata dia.
Selain mulai melaksanakan ibadah raya setiap hari Minggu, kata Wim, GBIS Kepunton mulai melaksanakan aktivitas ibadah komisi pada hari Senin hingga Sabtu.
Aman dan kondusif
Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Irjen Pol Edward Aritonang mengatakan kondisi di Kota Solo dan sekitarnya pada Minggu aman dan kondusif.
Meskipun demikian, Kapolda meminta warga untuk tetap waspada serta beberapa pihak harus menghidupkan kembali laporan 1×24 jam agar warga dapat terpantau dan menjadi lebih aman.