- Bacaan 1: 2Yoh 4-9
- Injil: Luk 17:26-37
Saat saya bekerja di sebuah perusahaan tambang di Departemen Operasional Produksi, lokasinya di tempat terpencil jauh dari kantor pusat di Jakarta. Pimpinan saya yang seorang “bule”, sangat senang melakukan sidak (inspeksi mendadak) ke site kami.
Maka apa yang harus saya lakukan adalah senantiasa siap sedia di sidak. Mulai dari kantor, pabrik dan operasional tambang harus selalu bersih dan rapi. Jika saat sidak, kondisi dalam keadaan berantakan dan kotor maka siap-siap kena damprat.
Jadi kata kuncinya adalah selalu siap sedia.
Dalam bacaan hari ini Tuhan Yesus mengingatkan para pengikut-Nya agar selalu siap menyambut kedatangan-Nya yang kedua kali ke dunia pada akhir zaman (Parousia).
Jika kita tidak siap, baik secara iman maupun perbuatan baik maka akan “ditinggal” oleh Tuhan Yesus dan tidak akan diperbolehkan masuk ke dalam Kerajaan-Nya. Keputusannya final dan tidak ada kesempatan kedua.
Kata-Nya kepada mereka: “Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar.”
Bahwa Parousia itu pasti datang pada waktunya, sepasti kedatangan burung nasar saat mencium bangkai dan tidak ada seorang pun yang tahu jadwalnya, semacam “sidak” tadi.
Tuhan perlu mengingatkan hal ini, sebab masih ada umat-Nya yang “sombong rohani”. Terlalu lekat dengan duniawi sama seperti orang-orang yang binasa pada zaman Nuh dan juga seperti istri Lot, masih menyesali hartanya yang tertinggal. Mereka semua akhirnya malah kehilangan nyawanya.
Santo Yohanes dalam suratnya kepada seluruh umat kristiani juga mengingatkan hal yang sama.
“Waspadalah, supaya kamu jangan kehilangan apa yang telah kami kerjakan itu, tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya.
Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran Kristus, tetapi yang melangkah keluar dari situ, tidak memiliki Allah. Barangsiapa tinggal di dalam ajaran itu, ia memiliki Bapa maupun Anak.”
Bahwa siapa saja yang murtad tidak akan memiliki kasih karunia-Nya dan mati secara kekal.
Pesan hari ini
Tuhan Yesus pasti datang lagi pada akhir zaman nanti (Parousia). Namun sayangnya tidak seorang pun tahu kapan itu terjadi (seperti sidak).
Tetap teguh dalam iman (jangan murtad) dan terus lakukan perbuatan baik sesuai kehendak-Nya.
“Kadang kita gagal bukan karena tidak memiliki potensi, tetapi karena kurangnya persiapan.”