Selasa, 12 April 2016
Pekan Paskah III
Kis 7:51-8:1a; Mzm 31:3c-4.6ab.7b.8a.17.21ab; Yoh 6:30-35
Kata Yesus kepada mereka, “Akulah roti hidup! Barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.”
ITULAH sabda Yesus dalam Injil hari ini, yang akan kita renungkan. Yesus Kristus menunjukkan kepada kita bahwa Ia adalah roti hidup yang sejati yang turun dari surgai yang Bapa berikan kepada kita.
Kita datang kepada Yesus Kristus, roti hidup, dalam Ekaristi. Dalam Ekaristi, Ia menopang dan meneguhkan kita, hingga kita dimampukan menggapai kehidupan abadi kita.
Jiwa kita lapar akan roti hidup yang tidak dapat kita buat sendiri dan tidak seorang pun dapat membuatnya untuk kita. Satu-satunya sumber agar kita bisa menerima roti hidup adalah Yesus Kristus sendiri yang hadir dalam Ekaristi. Dan dengan rendah hati kita harus memohon kepada-Nya.
Dalam Misa Suci kita datang di hadirat Tuhan Yesus Kristus dengan tangan dan hati terbuka. Kita berseru kepada-Nya, “Tuhan, berilah kami roti itu senantiasa.” Dalam Adorasi Ekaristi Abadi, kita menyembah Dia sebagai roti hidup baik yang turun dari keabadian maupun untuk menggapai keabadian.
Tuhan Yesus Kristus, Engkau memuaskan kelaparan mendalam jiwa kami. Engkaulah Roti yang dari surga. Kehadiran-Mu yang sungguh nyata dalam Ekaristi sungguh kami perlukan agar kami kian beriman lebih mendalam kepada-Mu dengan hati kami. Bantulah kami bertumbuh dalam iman dalam kehadiran-Mu yang nyata dalam Ekaristi dan Adorasi Abadi. Perkembangkanlah iman kami pada-Mu dan dalam kehadiran Ekaristik-Mu kini dan selamanya. Amin.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)