Kehendak

1
224 views
Ilustrasi - Kobaran api hasil ledakan bom. (Ist)

Renungan Harian
Jumat, 10 Juni 2022
Bacaan I: 1Raj. 19: 9a. 11-16
Injil: Mat. 5: 27-32
 
BEBERAPA tahun lalu dalam sebuah kesempatan pertemuan berkaitan dengan penanggulangan terorisme, di saat istirahat saya sempat berbincang dengan seorang ahli tentang terorisme.

Pada saat itu, saya bertanya:

“Mengapa ada kesan aparat keamanan selalu kecolongan dengan berbagai tindakan teror yang terjadi di tanahair tercinta ini.

Bukankah seharusnya aparat keamana sudah punya data dan tahu akan adanya kelompok-kelompok teror bagi negeri ini.

Mengapa mereka tidak bisa ditangkap sebelum mereka melakukan teror sehingga tidak terjadi lagi tindakan-tindakan teror.”
 
Beliau memberi jawaban: “Seseorang tidak bisa ditangkap dengan tuduhan tindakan teror saat belum melakukan tindakan itu sendiri. Jika hanya orang punya niat atau hanya bergabung dengan kelompok tertentu meski kelompok itu dikenal sebagai kelompok teror, maka orang tersebut tidak bisa ditangkap dengan sangkaan itu.

Tidak ada payung hukum untuk melakukan penangkapan atau penindakan atas orang-orang itu. Berbeda dengan negara lain beliau menyebut salah satu negara tetangga yang mempunyai ISA (Internal Security Act) sebagai payung hukum untuk penindakan.

Artinya orang tidak bisa ditindak hanya karena kehendak. Namun demikian kalau orang yang tertangkap karena melakukan tindakan teror atau tindak melawan hukum harus dicari motifnya (kehendaknya).”
 
Kenangan itu memperjelas saya mengapa dalam Latihan Rohani St. Ignatius menekankan bahwa doa harus sampai pada pengalaman kehendak. Doa tidak cukup hanya sampai pada pengertian-pengertian atau terang pengetahuan saja tetapi harus direnungkan dan direfleksikan sehingga sampai pada pengalaman kehendak.

Kehendak menjadi dasar bagi seseorang untuk memutuskan bertindak.

Dengan kata lain, tindakan seseorang bersumber pada kehendak orang itu.
 
Sabda Tuhan hari ini sejauh diwartakan dalam Injil Matius Tuhan Yesus menegaskan bahwa dosa atau kesalahan bukan hanya ketika seseorang sudah melakukan tindakan tetapi dosa atau kesalahan sudah terjadi sejak kehendak itu ada.

Maka bukan hanya apa yang kelihatan sebagai tindakan berdoa atau bersalah, namun apa yang tidak diketahui orang yaitu kehendak sudah menjadi dosa dan kesalahan.

“Kalian telah mendengar sabda: “Jangan berzinah.”

Tetapi Aku berkata kepadamu: “Barangsiapa memandang seorang wanita dengan menginginkannya, dia sudah berbuat zinah di dalam hatinya

1 COMMENT

  1. Tuhan Yesus, sungguh luar biasa.
    Dia mengajarkan hal-hal sederhana namun sangat mempengaruhi kehidupan terdalam dari sisi hidup manusia. Berbahagialah kita yang percaya kepada-Nya.
    Terima kasih Romo, Tuhan Yesus memberkati. ????

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here