Kehilangan Jantung Hati

0
375 views

“Aku bangun dan berkeliling di kota; di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan kucari dia, jantung hatiku. Kucari dia, tapi tak kutemukan.” (Kid 3,2)

BEBERAPA waktu yang lalu, seorang pria berkeliling di sekitar sebuah mall di Bangkok. Pria ini menarik perhatian publik, karena di lehernya tergantung sebuah billboard dengan tulisan, “Dengan segala hormat, jika Anda pernah melihat kekasih saya seperti yang ada dalam foto ini, tolong hubungi saya di 085-4073178.”

Pria ini rupanya sedang mencari kekasihnya, yang telah dipacari selama tujuh tahun. Kekasihnya meninggalkannya dengan rasa kesal dan marah, karena dirinya tidak membereskan cucian baju. Hal itu membuat mereka bertengkar, sehingga sang kekasih meninggalkannya dengan rasa marah dan mengancam akan mencari pacar baru. Pria ini sudah mencarinya kemana-mana dan bertanya kepada saudaranya, namun tetap nihil. Hal ini membuat pria ini pusing dan kurang hati-hati, sehingga pria ini sempat tertabrak mobil.

Bagi pria dan wanita yang tengah saling mencintai, kekasih merupakan jantung hati, yakni pribadi yang sungguh dikasihi dan disayangi. Kekasih adalah pribadi yang mendapatkan tempat penting di dalam hati, pikiran dan perasaan seseorang. Kekasih adalah pribadi yang membuat kehidupan orang terasa cerah, bahagia dan penuh harapan. Kekasih adalah pribadi yang memberikan spirit, semangat dan motivasi untuk bekerja dengan sungguh-sungguh dan tanggung jawab; yang membuat seseorang rindu untuk bertemu, pulang kerumah, membuat suasana hidup bersama terasa nyaman, aman dan damai; yang membuat seseorang berani dan bersedia memberikan yang terbaik, terindah dan berharga; bahkan yang membuat seseorang rela berkorban demi kebahagiaan sang kekasih.

Kehilangan kekasih menimbulkan rasa sedih dan duka, kekosongan dan kesepian, rasa sia-sia dan putus asa, menimbulkan ratapan dan tetes air mata. Rasa kehilangan menjadi pengalaman mencekam dan menjadikan hidup terasa gelap, tanpa sinar terang dan tanpa harapan.

Maria Magdalena yang berada di makam Yesus pada waktu dini hari rupanya berada di dalam suasana hati seperti ini. Teks dari Kidung Agung tentang sang kekasih rupanya bisa mengungkapkan suasana hati, jiwa dan pikiran Maria Magdalena, yang kehilangan Yesus, Sang Guru yang begitu dikasihi dan disayangi. Sang Guru yang telah menyelamatkan hidupnya. Baginya, Sang Guru menjadi jantung hati dan kekasih jiwa; Pribadi yang begitu berharga dan utama di dalam kehidupannya. Kekalutan hati, jiwa dan pikiran karena kehilangan Sang Kekasih telah membuat dirinya tidak peka, tidak mampu melihat dengan jelas, tidak mampu membedakan antara tukan penunggu taman dengan Jantung Hati yang dicarinya.

Dalam pengalaman dan peristiwa apa, pengalaman Maria Magdalena juga menjadi sebuah pengalaman yang pernah terjadi di dalam diriku selama ini? Berkah Dalem.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here