KEINGINAN manusia itu tidak terbatas. Setiap hari, bahkan setiap saat, kita memiliki keinginan. Satu terpenuhi lalu muncul yang lain.
Kemudian akan timbul persoalan ketika keinginan itu tidak terpenuhi atau tercapai. Biasanya, pertama akan mempersalahkan orang lain, di sini mulai timbul segala pertengkaran dan permusuhan.
Kedua, akan menghalalkan segala cara agar tercapai. Disini segala kejahatan akan dilakukan. Orang tidak perduli lagi akan seama. Bahkan akan dikorbankan demi tujuan itu.
Dan yang ketiga, akan mempersalahkan Tuhan. Protes kepada Tuhan, padahal sudah berdoa dan berbuat baik.
“Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu. (Yak 4:2-3).
Kenapa tidak terkabul, bisa jadi kita salah berdoa kata Santo Yakobus. Doa sendiri tidak pernah salah yang salah isinya, karena hanya untuk memenuhi keinginan diri atau nafsu.
Kalau mau terkabul kita harus menghidupi doa Bapa Kami. Memuliakan Tuhan, kehendak Tuhan yang utama, rezeki yang secukupnya dan mensyukuri rezeki hari itu.
Mari kita hidupi doa ini agar doa terkabul.