“Di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan dan ia berteriak dengan suara keras.” (Luk 4, 33)
PADA saat mau mendoakan Doa Ekaristi, seorang romo sempat kaget, ketika dia melihat seorang perempuan momong seorang anak kecil di panti imam. Romo itu merasa tidak nyaman dan terganggu, sehingga dirinya tidak fokus dalam memimpin doa. Beberapa kali dia salah mengucapkan rumusan doa. Banyak umat melihat bahwa anak kecil itu memang main-main di depan, kemudian naik ke tangga dan berada di panti imam. Tidak ada seorang pun yang mengajak anak itu turun. Bahkan pemomongnya ikutan naik ke panti imam. Memang ada aneka peristiwa yang terjadi di dalam rumah ibadat.
Pada umumnya, orang pergi ke rumah ibadat untuk berdoa, memuji Tuhan dengan melantunkan puji-pujian, mendengarkan Sabda Tuhan, mengungkapkan kesatuan dengan Kristus dengan menyambut komuni. Namun ada juga orang pergi ke rumah ibadat karena menemani pasangan, mengantar anak atau sekedar melihat-lihat. Ada juga yang pergi ke rumah ibadat karena telah terjadwal untuk lektor, pemazmur, prodiakon, PPA.
Memang banyak orang pergi ke rumah ibadat dengan alasan atau motivasi yang berbeda-beda; dengan rasa perasaan dan pikiran yang berbeda-beda; dengan kondisi jasmani dan rohani yang berbeda-beda. Bahkan bisa terjadi bahwa dalam sebuah tempat ibadat juga hadir seorang yang kerasukan setan. Orang yang kerasukan setan tidak hanya berada di sekitar makam atau di jalanan, tetapi juga di tempat yang kudus atau sakral. Daya atau kekuatan yang jahat bisa merasuk ke dalam diri seseorang yang seharusnya menghadap Tuhan, memuji-Nya dan mendengarkan sabda-Nya.
Kalau di tempat Tuhan bersemayam saja setan bisa merasuki hati dan budi manusia, bagaimana dengan tempat-tempat lain? Tidak mustahil bahwa daya atau kekuatan yang jahat itu juga bisa merasuk di dalam diri seseorang yang tinggal dalam sebuah keluarga, dalam komunitas religius, dalam lingkungan kerja atau dimana saja kita hidup dan berada. Yang bisa dilakukan adalah senantiasa berdoa, “…dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan; tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.”
Teman-teman selamat malam dan selamat beristirahat.
Berkah Dalem.
Kredit foto: Ilustrasi (Ist)