Hari raya natal telah tiba. Saudari-saudara kita umat Kristen menantikannya dengan rindu. Semoga mereka diberi rahmat kesehatan agar merayakan natal dengan baik. kiranya kita yang non kristen menjadi saudara yang toleran bagi mereka.
Demikian pernyataan ketua koordinator kegiatan Organisasi Masyarakat OI ( Orang Indonesia ) Kota Kupang, Bryan , sebelum perayaan menjelang malam natal di seminari tinggi st. Mikhael Penfui Kupang, Minggu, 24/12/2017.
Ormas Oi adalah organisasi yang terbentuk melalui para penggemar Iwan Fals. Ormas Oi terdaftar sebagai organisasi kemasyarakatan tingkat nasional dan mendapat pengesahan tanggal 19 april 2012 dari Direktorat Jenderal kesatuan Bangsa dan politik Kementrian Dalam Negeri.
“Sebagai teman peziarahan ketika mereka merayakan pesta natal, kita dukung dengan menjaga keamanan dan menjaga parkir mulai tanggal 24 – 25 desember 2017 di sekitar gereja supaya teman-teman bisa mengikuti perayaan natal dengan sebaik baiknya,” ujar Bryan.
Dia meyakini kegiatan ini memiliki efek yang luar biasa. Dengan kegiatan ini diharapkan umat Kristen dapat beribadah dan menjalankan perayaan natal dengan baik. Dia mengaku senang dengan respon jemaat yang hadir mengikuti perayaan misa.
Kegiatan ini beredar luas di media sosial. Warganet mengapresiasi kegiatan dari teman – teman muslim Organisasi Oi Kota Kupang sekaligus memuji sikap toleransi mereka….. kegiatan ini menjadi penanda kerinduan umat beragama secara khusus di Kupang untuk saling menghargai dan saling mendoakan.
Selain menjaga keamanan dan menjaga parkiran, pemuda dan pemudi Ormas Oi Kota Kupang juga melakukan aksi toleransi dalam bentuk lain, yakni makan bersama dengan para frater setelah perayaan natal.
Sementara itu, Frater Sonny akoit mewakili para frater seminari Tinggi St.Mikhael Penfui kupang sekaligus anggota Ormas Oi mengaku sangat mendukung langkah teman – teman dari Ormas Oi Kota Kupang. Dia yakin langkah ini dapat menguatkan persaudaraan di antara sesama umat beragama.
Oleh : Fr. Sonny Akoit Calon Imam Keuskupan Atambua