Keluar Dari Sengsara Dan Penderitaan

0
1,043 views
Penderitaan

“Maka Aku telah bersabda, Aku akan menuntun kalian keluar dari kesengsaraan di Mesir menuju negeri orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus, ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.” (Kel 3,17)

EDDY Silitonga pernah melantunkan sebuah lagu yang berjudul doa. Salah satu liriknya demikian, “Hidupku yang sengsara; Penuh dengan penderitaan; Oh Tuhan tolong tunjukkan; Jalan kehidupan, jauhkan cobaan dariku.” Lagu yang berisi sebuah doa dari orang yang sedang berada dalam kesengsaraan dan penderitaan. Dalam situasi seperti itu, orang hanya bisa memohon pertolongan kepada Tuhan, agar Tuhan menunjukkan jalan menuju kehidupan dan menjauhkan segala pencobaan.

Sengsara dan penderitaan adalah sebuah kenyataan hidup yang dialami oleh banyak orang, seperti dialami oleh orang-orang Ibrani yang tinggal di Mesir. Mereka mengalami kesengsaraan dan penderitaan berat, karena penindasan bangsa Mesir. Mereka harus kerja paksa membangun tempat perbekalan, membuat bata dan melakukan pekerjaan kasar lainnya. Mereka ditindas agar jumlahnya tidak bertambah banyak. Maka anak laki-laki yang dilahirkan oleh orang Ibrani harus dibunuh. Mereka mengalami kesengsaraan dan penderitaan karena sikap dan perlakuan orang lain yang tidak senang dengan dengan kehadiran mereka.

Kesengsaraan yang dialami oleh orang Ibrani itu sesungguhnya juga masih dialami oleh banyak orang pada jaman ini. Pada jaman ini masih ada banyak orang yang hidup sengsara dan menderita karena sikap dan perilaku orang lain. Dalam lingkup keluarga, banyak anak, istri atau suami yang mengalami penderitaan karena kekerasan yang dilakukan oleh pasangan atau orang tua. Umumnya anak dan istri sering menjadi kurban kekerasan di dalam rumah tangga yang dilakukan oleh suami atau ayah. Di dalam lingkup dunia pendidikan, selalu ada siswa yang mengalami penderitaan, karena dibully oleh teman-temannya, gurunya atau menjadi kurban kebijakan yang diskriminatif. Mereka bisa menderita secara fisik, psikis dan psikologis. Dalam lingkup dunia kerja, banyak karyawan yang mengalami penderitaan, karena tidak terperhatikan kesejahteraan hidupnya. Masih banyak lagi orang yang hidupnya sengsara dan menderita sebagai kurban dari sikap dan perilaku kekerasan dari orang lain.

Sengsara dan penderitaan mereka ini tentu terasa berat. Banyak orang merasa tidak kuat dan tidak mampu lagi menghadapi situasi hidup seperti itu. Sekalipun berat dan pahit, banyak orang tetap bertahan dan menghadapinya dengan rasa pedih dan tetesan air mata, demi masa depan anak-anak yang masih memerlukan pendampingan; demi kesetiaan terhadap sumpah atau janji yang telah diucapkan. Mereka tetap bertahan dengan suatu keyakinan bahwa Allah tidak akan meninggalkan mereka terpuruk dalam kegelapan hidup; keyakinan bahwa Allah akan mendengarkan keluh kesah, rintihan dan isak tangis mereka yang menderita, seperti halnya Allah mendengarkan keluh kesah orang Ibrani; dengan harapan bahwa Allah akan menuntun mereka keluar dari kesengsaraan dan membebaskan mereka dari penderitaan, seperti dilakukan-Nya terhadap orang Ibrani di Mesir.

Sengsara dan penderitaan macam apa yang selama ini pernah aku alami karena ulah, sikap dan perilaku orang lain yang tidak bertanggung jawab, yang dengki dan iri, yang mengandalkan kekuatan otot dan kekerasan lain? Berkah Dalem.

Kredit foto: Ilustrasi (Ist)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here