Keluarga Kudus Taat pada Allah

0
1,188 views
Keluarga Kudus

Bacaan 1: Kej 15:1-6; 21:1-3
Bacaan 2: Ibr 11:8. 11-12. 17-19
Injil: Luk 2:22 – 40

APA yang ada dibenakmu saat mendengar kata “kudus”? Mungkin sesuatu ideal yang sangat jauh dijangkau.

Padahal kekudusan itu sudah menjadi milik kita, saat dibaptis (KGK 1265), sebuah rahmat awal dari Allah.

Menurut maknanya, kekudusan adalah kesempurnaan (1Tes 3:13) dan benar (Luk 1:75) di mata Tuhan. Sesuatu yang indah, yang semestinya diinginkan oleh setiap manusia sebab kekudusan menjadi syarat untuk hidup bersama Tuhan.

Kekudusan juga bermakna, dipisahkan sebagai milik Tuhan.

Dalam bacaan-bacaan hari ini kita disuguhi teladan dari keluarga kudus, yaitu Abraham, Sara dan Ishak serta Yusuf, Maria dan Yesus.

Abraham mendapatkan janji dari Allah karena iman dan ketaatannya pada Allah sehingga ia dibenarkan. Ia mendapatkan janji keturunan yang banyaknya terhingga seperti bintang di langit.

Padahal saat itu, Abraham sudah tua dan ibu Sara mandul bahkan Abraham terlihat sangat putus asa akan kondisinya itu. Namun oleh imannya, maka ia mendapatkan janji Allah itu tergenapi dengan lahirnya Ishak dari ibu Sara.

Rasul Paulus menggambarkan iman Bapa Abraham yang kuat dengan ketaatannya saat Allah memintanya pergi ke “Tanah Terjanji”, padahal ia tidak tahu dimana tempat itu.

Bahkan saat ia dicobai untuk mempersembahkan Ishak, semua dilakukannya.

Sebagai orang Yahudi yang taat aturan Hukum Taurat, Yusuf dan Maria menjalankan sunat untuk Yesus serta mempersembahkan-Nya kepada Allah di Bait Allah.

Sebab anak sulung adalah milik Allah, sebagai peringatan bahwa anak sulung telah menyelamatkan bangsa Israel saat tulah kesepuluh di Mesir (Kel 13:15).

Sesuai Hukum Taurat maka keluarga itu harus membawa persembahan.

Sebagai keluarga miskin mereka cukup mempersembahkan sepasang burung tekukur atau dua ekor anak burung merpati (Im 12:8).

Jika kita renungkan, maka kisah ini tidak hanya menekankan pada pentahiran Yesus namun pada penyerahan-Nya di Bait Allah. Ia akan menerima sebuah pengakuan lebih resmi sebagai Juru Selamat yang dijanjikan kepada bangsa Israel.

Nubuatan Simeon menambah pemahaman kita, bahwa keluarga kudus akan menjalani penderitaan sebagai salib yang harus dipikul dalam perutusan Mesias.

“…dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri…” katanya kepada Maria.

Pesan hari ini

Kekudusan bukanlah sesuatu yang jauh sebab kita telah menerimanya sebagai rahmat awal saat pembaptisan, hanya memang sulit dijaga.

Keluarga Kudus Nazareth dan keluarga Abraham telah memberi teladan bagaimana harus taat pada kehendak Allah sebagai orang yang beriman.

“Ketaatan dan disiplin adalah jembatan antara tujuan dan pencapaian. Tetaplah pakai maskermu dan jaga jarakmu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here