Kematian Bukan untuk Diratapi

0
2,569 views
Kasih Yesus

Bacaan 1: 1Yoh 4:7-16

Injil: Yoh 11:19-27

Dalam siklus hidup manusia, maka terjadi kelahiran – tumbuh menjadi dewasa – lalu mati. Dalam setiap peristiwa kematian, kita akan selalu melihat situasi kedukaan. Orang meratapi dan menangisi dia yang telah pergi selamanya.

Namun dalam perikop injil hari ini, kita diajak memaknai kematian dari sisi kasih dan kemuliaan Allah. Rasul Paulus mengatakan bahwa kematian bukanlah akhir dari kehidupan manusia sebab setelah mati, hidup hanya diubahkan.

Saat hidup, manusia mengenakan tubuh yang dapat binasa. Namun setelah mati dan dibangkitkan maka manusia akan mengenakan tubuh yang tidak dapat binasa.

Kematian Lazarus bisa dimaknai sebagai pengajaran dari Tuhan Yesus bahwa kematian itu berguna.

Jika Tuhan hadir saat Lazarus masih sakit, mungkin orang-orang Yahudi hanya menyaksikan penyembuhan dari-Nya. Namun dengan kematian Lazarus, mereka melihat kemuliaan Allah yaitu kebangkitan Lazarus.

Marta, Maria dan orang-orang yang mengasihi Lazarus melihat dengan mata kepala sendiri. Yesus yang juga mengasihinya mau mengibur mereka yang telah kehilangan.

“Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?”

Demikian katanya kepada Marta, agar ia percaya.

Tuhan punya kuasa membangkitkan dan menghidupkan manusia. Tanpa Diri-Nya maka tidak terjadi kebangkitan bagi semua orang.

Tuhan Yesus membangkitkan Lazarus pada hari ketiga Ia mengunjunginya. Hal ini merupakan tanda atau pengumuman bahwa Ia pun akan mati namun bangkit pada hari ketiga.

Peristiwa itu menunjukkan betapa Allah sungguh mengasihi manusia.

“Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.”

Demikian Yohanes menuliskan suratnya kepada jemaat di Asia kecil.

Saat itu jemaat sedang melawan ajaran “Bidaah” yang meragukan keilahian Kristus.

Yohanes menyatakan bahwa Allah adalah kasih dan sebagai dasar dari semua kebenaran.

Kita diperintahkan untuk mengasihi Allah karena Allah lebih dahulu mengasihi kita, dengan jalan mengutus Yesus Kristus agar menjadi pendamaian bagi dosa-dosa manusia.

Pesan hari ini

Kematian bukanlah akhir hidup manusia sebab hidup hanya diubahkan, dari yang binasa menjadi yang tidak binasa. Lewat kematian, kita melihat kemuliaan Allah.

Dan untuk mengenal-Nya maka setiap orang harus saling mengasihi.

“Ketika air matamu turun sederas sungai, aku akan berada di sisimu.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here